Banjir Dompu NTB Yang Merendam 518 Rumah Di Dua Kecamatan Mulai Surut

Laporan: Samsudin
Minggu, 14 November 2021 | 11:22 WIB
Banjir Dompu mulai surut sejak Minggu (14/11) pagi ini/BPBD Kabupaten Dompu
Banjir Dompu mulai surut sejak Minggu (14/11) pagi ini/BPBD Kabupaten Dompu

SinPo.id - Banjir yang merendam rumah warga di dua kecamatan, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah surut. BPBD kabupaten Dompu mencatat saat banjir terjadi, sebanyak 518 rumah warga yang berada di Desa Wawonduru, Kelurahan Kandai Dua yang berada di Kecamatan Woja terendam.

Lebih lanjut Kelurahan Bada, Kelurahan Bali Satu, Kelurahan Karijawa di Kecamatan Dompu.  BPBD Kabupaten Dompu melaporkan banjir terjadi sejak Kamis lalu (11/11) pukul 14.00 WITA dan kini surut terpantau surut pada Minggu pagi (14/8) pukul 04.00 WITA.

“Pascabanjir para warga bergotong royong untuk membersihkan tempat tinggal dari material lumpur dan sampah yang terbawa pada saat terjadi banjir,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya.

Banjir terjadi setelah hujan berdurasi panjang dan pendangkalan saluran air ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka. Tinggi muka air pada saat terjadi banjir berkisar antara 20 hingga 30 sentimeter.

“Dalam upaya percepatan penanganan, BPBD Kabupaten Dompu mendistribusikan bantuan logistik berupa nasi bungkus, makanan siap saji dan paket kebersihan keluarga,” sambungnya.

Dalam melakukan upaya mitigasi terhadap dampak fenomena La Nina yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito pada Selasa (9/11) menginstruksikan salah satunya dengan melakukan pembersihan air dan penanaman vegetasi. Pengembalian fungsi lahan sebagai daerah resapan air yang optimal juga dapat dilakukan secara termonitor.

Pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilakukan mulai dari hulu untuk membersihkan sambah maupun material yang bisa menutupi aliran.

“Selain itu, pembersihan terhadap kedalaman sungai juga dilakukan secara periodik, guna mengantisipasi pendangkalan yang disebabkan sedimentasi,” demikian Muhari.sinpo

Komentar: