Indonesia Kembangkan Vaksin Pasif Covid-19 Dari Telur Ayam
SinPo.id - Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan vaksin pasif COVID-19 berbahan telur ayam. Diperkirakan, vaksin tersebut bisa diproduksi massal pada 2023 mendatang.
Koordinator Riset BRIN Toto Subroto mengeatakan saat ini, vaksin tersebut telah selesai tahap pra uji klinis sejak September 2020. Sehingga perlu pengembangan lebih lanjut.
Dalam pengembangannya, antibodi dari kuning telur ditandai dengan senyawa radioaktif (I-131) yang sering disebut dengan radiolabeling. Riset ini, lanjut Toto menggunakan teknologi nuklir.
"Riset atas temuan vaksin ini masih cukup panjang, diperkirakan hingga akhir tahun 2022. Namun, jika dapat sertifikat darurat, maka prosesnya bisa berbarengan. Sehingga bisa dilakukan uji klinis akhir tahun 2022," ungkap Toto, Rabu (3/11).
Menurut Toto, pihaknya akan berupaya agar temuan ini bisa secepatnya menjadi vaksin jadi. Sehingga bisa secepatnya membantu pandemi COVID-19 di Indonesia. Secara efektivitas, vaksin pasif ini sifatnya bisa secara cepat menetralisir virus. Berbeda dengan vaksin yang dibuat dari virus yang dimatikan, perlu waktu berbulan bulan untuk mendapatkan antibodi.
"Walaupun lama, tapi setidaknya kita sudah bisa menemukan metodenya. Artinya, jika nanti virus COVID terus bermutasi, vaksin pasif ini bisa ikut menyesuikan. Karena antibodi yang kita bikin berasal dari virus tersebut," ujarnya.

