Panglima Militer Sudan: Kudeta Untuk Menghindari Perang Saudara

Oleh: Pandu Satya
Rabu, 27 Oktober 2021 | 11:27 WIB
Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan /Net
Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan /Net

SinPo.id -?Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, mengatakan bahwa kudeta yang terjadi bertujuan untuk menghindari perang saudara karena konflik politik pemerintahan sipil.

Al-Burhan juga menyatakan bahwa militer tidak memiliki pilihan selain kudeta karena para politisi menghasut melawan angkatan bersenjata.

"Bahaya yang kita saksikan pekan lalu bisa membawa negara itu ke dalam perang saudara," ucap Al-Burhan, Selasa, (27/10).

Setelah dua tahun pemberontakan rakyat untuk menggulingkan pemimpin lama Omar al-Bashir, menyebabkan pengambil alihan militer yang menghentikan transisi Sudan ke demokrasi.

Sementara itu, Perdana Menteri Abdalla Hamdok, yang ditahan pada Senin bersama dengan anggota kabinetnya yang lain dipastikan tidak dilukai, dan dibawa ke kediaman al-Burhan sendiri.

"Perdana menteri berada di rumahnya. Namun, kami takut dia dalam bahaya, jadi dia dipindahkan ke tempat saya, di rumah saya," lanjutnya.

Al-Burhan sendiri telah mengumumkan pembubaran Dewan Berdaulat, sebuah badan yang berdiri setelah penggulingan Al-Bashir yang bertujuan untuk berbagi kekuasaan antara militer dan warga sipil serta memimpin Sudan menuju pemilihan umum yang bebas melalui siaran di TV pada Senin (25/10).

Sebelumnya, Sudan sudah berada di ujung tanduk sejak bulan lalu, saat rencana kudeta yang gagal yang dipersalahkan pada para pendukung al-Bashir. Hal tersebut memicu militer dan warga sipil di kabinet transisi saling tuduh satu sama lain.

Militer bersekutu dengan Koalisi kelompok pemberontak dan partai politik untuk meminta pemerintah sipil dibubarkan.sinpo

Komentar: