17 Penyebar Agama Diduga Diculik Gangster
SinPo.id - Sebanyak 17 misionaris Kristen Amerika Serikat beserta para anggota keluarga mereka diculik anggota geng di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada Sabtu (16/10).
"Kelompok yang terdiri dari 16 warga AS dan satu warga Kanada itu terdiri dari lima pria, tujuh wanita, dan lima anak-anak," tulis pernyataan yang dikeluarkan oleh Christian Aid Ministries, yang berpusat di Ohio, Minggu (17/10).
Kelompok misionaris yang sedang berada di Haiti tengah mengunjungi panti asuhan ketika bus mereka dibajak pada Sabtu di luar ibu kota Port-au-Prince.
"Kami mencari arahan Tuhan untuk bertindak, dan pihak berwenang mencari cara untuk membantu," lanjut mereka dalam sebuah pernyataan.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan pihaknya sudah mengetahui laporan tersebut. Kedutaan besar AS tidak merilis informasi korban karena aturan privasi.
Sedangkan Pemerintah Kanada menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan otoritas dan kelompok lokal untuk mengumpulkan berbagai informasi.
Kasus penculikan di negara Karibia semakin meningkat setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada bulan Juli lalu. Para geng bersenjata mulai memanfaatkan keadaan tersebug untuk menyebarkan ketakutan di tengah krisis politik yang dipicu pembunuhan Moise.
Sedikitnya ada 328 penculikan yang telah dilaporkan ke Kepolisian Nasional Haiti dalam delapan bulan pertama 2021, naik dari 234 pada periode yang sama pada 2020, menurut laporan yang diterbitkan bulan lalu oleh Kantor Terintegrasi PBB di Haiti atau BINUH.
Dan hingga sekarang, belum ada komentar dari Kementerian Kehakiman Haiti dan Kepolisian Nasional.

