Kantor Bahasa Kepulauan Babel Mengkonservasi Sastra Becampak, Begini Tujuannya

Oleh: Tirta
Minggu, 17 Oktober 2021 | 15:24 WIB
Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

SinPo.id - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa merumuskan lima program utama untuk mewujudkan pelindungan bahasa dan sastra. Di antaranya pemetaan, kajian vitalitas, konservasi, revitalisasi, dan  registrasi bahasa dan sastra.
 
Hal tersebut tersirat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di mana Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, pengembangan, dan pelindungan bahasa dan sastra.
 
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yani Paryono mengatakan, sebagai salah satu kegiatan yang mendukung upaya pelindungan sastra, konservasi kata dilakukan sebagai kelanjutan dari pemetaan dan kajian vitalitas.

Konservasi sastra dilakukan baik untuk objek sastra lisan, manuskrip, maupun sastra cetak.

“Konservasi sastra lisan perlu dilakukan untuk memberikan deskripsi yang utuh mengenai sastra lisan yang telah dipetakan dan dikaji vitalitasnya,” ucap Yani Paryono di Pangkalpinang, melansir laman Kemdikbudristek, Minggu, (17/10).

Lebih lanjut ia menjelaskan tujuan pelaksanaan konservasi sastra lisan yaitu untuk memperoleh deksripsi secara utuh mengenai objek sastra lisan yang telah ditentukan.

Konservasi sastra lisan kata Yani, diharapkan dapat menghasilkan data sastra lisan berupa deskripsi utuh meliputi struktur (teks, konteks, dan co-text) dan nilai dalam sastra lisan, data diri dan kondisi penutur termasuk proses pewarisan/pembelajarannya, serta kondisi lingkungan wilayah tutur sastra tersebut.
 
Lalu, hasil rekaman audio-visual pertunjukan sastra lisan dalam kondisi sealamiah mungkin seperti pada umumnya sastra lisan itu dituturkan, dan rekomendasi yang berisi tindakan-tindakan penyelamatan yang perlu dilakukan sebagai tindakan lanjutan dari konservasi, misalnya revitalisasi.

“Terdokumentasikannya seni tradisi lisan Becampak dengan gambar dan audio yang baik adalah tujuan akhir kami, sehingga nantinya ini dapat dijadikan sebuah sumber penelitian lanjutan atau menjadi bahan ajar pada generasi muda,” ucap Yani optimistis.sinpo

Komentar: