PDIP Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Dewan Pengarah BRIN?

Laporan: Vera
Rabu, 13 Oktober 2021 | 18:28 WIB
Pelantikan Megawati Soekarnoputri/Ist
Pelantikan Megawati Soekarnoputri/Ist

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik dan mengambil sumpah jabatan Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Salah satunya Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri.

PDI Perjuangan pun mengucapkan selamat dan berbangga atas keputusan Presiden Jokowi yang melantik dan mengambil sumpah jabatan Dewan Pengarah BRIN.

"PDI Perjuangan mengucapkan selamat dan berbangga atas keputusan Presiden Jokowi dengan melantik Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terdiri dari Prof Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Sri Mulyani S.E., M.Sc., Ph.D dan Menteri Bappenas Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa sebagai wakil ketua, Dr. (H.C) Sudhamek Agung Waspodo Sunyoto sebagai sekretaris dan sebagai anggota yakni Prof. Emil Salim, Prof. I Gede Wenten, Bambang Kesowo S.H., LL.M , Prof Adi Utarini, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo dan Ir. Tri Mumpuni," ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Raby (13/10).

Hasto berharap, melalui struktur Dewan Pengarah BRIN bisa membawa Indonesia semakin berkompetisi di dunia. 

"Semoga BRIN bisa menata dan mengelola seluruh lembaga riset serta membawa Indonesia bergerak menuju negara berbasis ilmu pengetahuan," ucap dia.

Menurut dia, leputusan Presiden Jokowi yang menempatkan BRIN sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menempatkan riset dan inovasi sebagai pilar Indonesia Berdikari mendapat dukungan penuh dari PDI Perjuangan. 

Serta, kata Hasto, sesuai ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah BPIP ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN merupakan keputusan tepat.

"Karena riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. Kebijakan pembangunan pun harus berlandaskan pada riset dan inovasi ilmu pengetahuan serta teknologi, yang berpedoman pada ideologi Pancasila," papar dia.

Hasto menilai, selama ini Megawati Soekarnoputri sangat konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset, dan inovasi dan terus memerjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5% dari PDB. 

"Ibu Megawati juga penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna dan teknologi itu sendiri. Kepedulian Ibu Megawati itu merupakan bentuk dukungan yang kongkret untuk pengembangan riset dan inovasi nasional yang memang memerlukan sumber daya finansial yang besar," terang dia.

Selain itu, lanjut Hasto, dalam perspektif geopolitik, riset dan inovasi juga sangat penting di dalam membangun kekuatan pertahanan melalui penguatan kapabilitas industri pertahanan dengan semangat percaya pada kekuatan sendiri.

"Riset dan inovasi adalah kata kunci perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sebuah bangsa. Dengan menyatukan berbagai lembaga riset dalam satu kapal dengan satu nahkoda diharapkan tidak terjadi lagi duplikasi riset dan kesimpangsiuran tata kelola riset di Indonesia," kata dia.

"Di sisi lain, sumber daya manusia kita memiliki kualitas yang tidak kalah dari negara lain. Banyak anak bangsa yang ikut terlibat di bidang riset dan pengembangan teknologi di berbagai lembaga riset tingkat dunia. Atas hal itu, saatnya semua pihak menyelaraskan gerak antara lain pemerintah, kekuatan sosial politik, serta masyarakat demi kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya," jelas Hasto.sinpo

Komentar: