Marah Lagi! Pengamat: Risma Tidak Cocok Dengan Gaya Pemerintahan Jokowi
SinPo.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyoroti sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang kerap memperlihatkan kemarahannya didepan Publi, terbaru Risma memarahi pendamping penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gorontalo saat rapat pemadanan data penerima bantuan sosial.
Ujang menilai pemasalah bantuan sosial tidak akan selesai hanya dengan marah-marah dan hanya membuat orang menjadi tidak simpati.
“Jika hanya bisa marah-marah lebih baik mundur dari Mensos saja. Karut-marut soal PKH dan lain-lain itu tak mungkin bisa beres dan selesai dengan cara marah-marah. Marah-marah itu hanya akan membuat orang tak simpati padanya,” kata Ujang kepada SinPo.id, Selasa (5/10).
Lebih lanjut Akademisi Universitas Al-Azhar itu menyampaikan sudah seharusnya Risma masuk dalam daftar menteri yang akan kena reshuffle, Namun Mengingat Risma merupakan kalangan menteri dari partai politik, yakni PDI Perjuangan. Ujang berkeyakinan posisi Risma di jajaran kabinet tetap aman.
"Soal apakah masuk radar reshuffle, mestinya iya. Rakyat yang sedang susah itu tak perlu dipertontonkan dengan sikap marah-marahnya itu. Namun karena Risma itu menteri dari partai, tetap dia akan aman," tutur Ujang.
Ujang juga memandang gaya Mensos yang kerap marah-marah tak cocok dengan gaya pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menjaga citranya. Karena itu ia menyarankan jika terus bersikap marah, sebaiknya Risma mundur dari kursi menteri.
“Sikap yang tak tepat dan jauh dari nilai-niali kesantunan dan tak cocok dengan gaya pemerintahan Jokowi yang cenderung menjaga citranya,” ucap Ujang.
Diketahui, aksi marah-marah kesekian kali yang dilakukan Mensos Risma memantik diskusi publik. Banyak dari mereka yang menyesalkan gaya kepemimpinan Risma tersebut.
Terbaru Risma marah sambil menunjuk-nunjuk salah satu pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) saat kunjungan kerja di Gorontalo. Sikap Risma itu menyinggung Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Rusli tidak terima pegawainya kena marah Risma. Rusli bahkan meminta Presiden Jokowi mengevaluasi sikap Risma yang selalu emosional

