Pasar Jatinegara Masih Gunakan Cara Manual Hitung Jumlah Pengunjung
SinPo.id - Pemerintah berencana menerapkan SOP PeduliLindungi di pasar-pasar tradisional, untuk memantau kapasitas pengunjung guna menekan penularan Covid-19, di Indonesia.
Namun hingga kini, pengawasan pengunjung masih menggunakan sertifikat vaksin, serta pengecekan masih menggunakan cara manual. Meski telah memasuki PPKM level tiga, kondisi pasar tradisional masih terlihat sepi pengunjung.
Pemerintah berencana menerapkan SOP PeduliLindungi terhadap pengunjung pasar-pasar tradisional. Setidaknya uji coba tengah dilakukan di 14 pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Penerapan ini untuk menekan penularan covid 19 dengan memantau kapasitas pasar. Namun pengawasan pengunjung yang masuk masih harus menunjukkan sertifikat vaksinasi
seperti sebelumnya.
Selain itu, pengecekan jumlah pengunjung yang masuk pun masih menggunakan cara manual, seperti di pasar Jatinegara, Jakarta Timur.
Tiap pintu masuk pasar diawasi dua orang petugas keamanan pasar, yang melakukan pengecekan. Selain itu alat deteksi suhu tubuh juga diletakkan di pintu masuk pasar. Pihak pengelola pun masih mengevaluasi penggunaan aplikasi peduli lindungi.
Saat ini jumlah pengunjung telah diperbolehkan mencapai 50 persen dari kapasitas, namun hingga kini jumlahnya pun masih dibawah target.
"Untuk Pasar Jatinegara kita masih cek sertifikat vaksin manual. Untuk aplikasi PeduliLindungi belum dan kita sedang evaluasi dengan harapan dalam waktu dekat kita laksanakan di Pasar Jatinegara ini," ucap Manager Area 8 Pasar Jatinegara, Sion Purba, di Jakarta Timur, Jumat (1/10).
Meski pemerintah telah menurunkan level PPKM namun hingga kini kondisi pasar masih sepi. Kenaikan pun tak mencapai 50 persen dari omzet. Salah seorang pedagang bahkan terpaksa mengurangi 2 karyawannya agar bisnisnya tetap berjalan.
Menurut rencana, implementasi PeduliLindungi di pasar rakyat, juga akan dibarengi dengan penyediaan layanan swab antigen bagi pedagang dan pengunjung di pasar.

