Tubagus Hasanuddin : kita Harus Melawan Kekejaman Israel

Laporan:
Rabu, 26 Juli 2017 | 10:56 WIB
Tubagus Hasanuddin
Tubagus Hasanuddin

sinpo, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin menyatakan bahwa Indonesia harus melawan kekejaman Israel kepada Palestina dengan ekonomi dan politik.

“Indonesia harus melakukan upaya yang lebih keras lagi dalam bidang ekonomi dan diplomatik. Pertama, dalam bidang ekonomi harus berani memboikot produk-produk Israel dan pendukung Israel yang masuk ke Indonesia,” katanya

Menurutnya, penutupan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem bukan hanya sekadar mengusik umat Islam. Akan tetapi, tindakan Israel merupakan pelanggaran yang dilakukan berulang kali  terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB dan pelanggaran HAM yang tidak dapat ditoleransi. Walaupun Israel sudah menyingkirkan alat deteksi logam di gerbang masuk masjid Al-Aqsa, Yerusalem, negara zionis tersebut tenyata justru menutup 8 dari 10 pintu masuk masjid Al-Aqsa. Israel hanya membuka 2 akses pintu masuk, itu pun dengan penjagaan yang sangat ketat.

Kedua, dalam bidang diplomatik, di PBB, Indonesia juga harus menekan Dewan Keamanan PBB dan bekerjasama dengan negara yang mendukung kemerdekaan Palestina, seperti, Prancis, Polandia, Rusia, dan Inggris.

“Indonesia juga harus mendorong diresmikannya Kedutaan Besar Indonesia di Palestina. Memang, saat ini Indonesia sudah memiliki Konsulat Kehormatan RI untuk Palestina, namun posisinya di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman, Yordania. Jadi, bila Kedubes RI ada di Palestina, maka semakin nyata pengakuan Indonesia atas kedaulatan Palestina,” tutupnya

Indonesia akan memberikan pernyataan sikap di hadapan DK PBB, terkait ketegangan yang tengah terjadi di Al-Aqsha. Menlu RI Retno LP Marsudi mengatakan ia telah meminta Duta Besar RI di New York untuk berbicara dalam acara open session DK PBB pada Selasa malam waktu setempat atau Rabu dini hari nanti. DK PBB sebelumnya telah mengadakan pertemuan untuk membahas situasi di Al-Aqsha. Pertemuan tertutup yang hanya dihadiri oleh anggota tetap dan anggota tetap DK PBB itu diselenggaarkan pada hari Senin.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI