Nakes Diserang KKB, Jokowi Diminta Evaluasi Pendekatan Keamanan di Papua

Laporan: Tisa
Minggu, 19 September 2021 | 13:00 WIB
Ilustrasi KKB/Net
Ilustrasi KKB/Net

SinPo.id - Amnesty International Indonesia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan pendekatan militer di Papua. Pasalnya sudah banyak korban jiwa. 

Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena menuturkan kematian perawat Gabriela Meilani di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang oleh serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) seharusnya menjadi pengingat bahwa konflik di Papua tak bisa diselesaikan dengan pendekatan militer.

"Tragedi ini seharusnya menjadi pengingat bagi Presiden Jokowi untuk mengevaluasi pendekatan keamanan yang selama ini dipraktekkan dalam menyelesaikan konflik di Papua," ucap Wirya, Minggu (19/9).

Amnesty International Indonesia kata Wirya juga mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas kematian perawat Gabriella. Pihaknya mendesak impunitas harus diakhiri.

"Kami mendesak negara untuk segera mengusut tuntas kematian perawat Gabriella. Semua pelaku pelanggaran HAM, baik aparat keamanan, kelompok bersenjata, maupun warga biasa yang terbukti terlibat harus diadili secara terbuka, efektif, dan independen di pengadilan sipil," tandasnya.

Peristiwa terakhir yang dilakukan oleh KKB adalah serangan dan pembakaran sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti Puskesmas, Perumahan para tenaga kesehatan (nakes), Sekolah SD dan SMP, Perumahan bagi para guru serta Balai-balai Kampung. Penyerangan ini terjadi pada hari Selasa (14/9) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Lalu pada Senin (13/9), KKB juga menyerang dan membakar Kantor Kas Bank Papua, Pasar, Puskesmas, dan SD Inpres di Kiwirok.sinpo

Komentar: