Komisi I DPR RI Sayangkan Rencana Australia Bangun Kapal Selam Nuklir

Laporan: Vera
Jumat, 17 September 2021 | 20:02 WIB
Meutya Hafid/wikipedia
Meutya Hafid/wikipedia

SinPo.id - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyayangkan rencana pemerintah Australia, Inggris, dan Amerika Serikat dalam membangun kapal selam nuklir di Australia.

“Saya kecewa atas rencana Australia, dalam membangun kapal selam nuklir. Keberadaan kapal selam bertenaga nuklir tersebut sudah pasti akan meningkatkan tensi keamanan di kawasan. Komisi I meminta Australia untuk mempertimbangkan ulang rencana pembangunan kapal selam nuklir,” ujar Meutya, Jumat (17/9).

Dia mengatakan, sebagai negara tetangga Australia sebaiknya juga mendukung program regional ASEAN untuk menjaga keamanan dengan tetap memprioritaskan pendekatan non-kekerasan dan menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dan perjanjian non-proliferasi.

“Kami khawatir keberadaan kapal selam ini meningkatkan perlombaan senjata dan proyeksi ancaman kekuatan militer di kawasan. Di Indonesia sendiri, ancaman itu beberapa kali terjadi dengan ditemukan Unmanned Under Water Vehicle (UUV) atau drone laut awal tahun ini di Pulau Tenggol, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dan tahun 2019 di Kepulauan Riau,” papar Meutya.

Menurut dia, kekhawatiran Indonesia cukup beralasan karena sejumlah negara juga mengutarakan penolakannya seperti Selandia Baru, China, dan Perancis. 

Bahkan jika perlu, kata Meutya, Indonesia perlu mempertimbangkan menolak kapal selam nuklir Australia tersebut melintas di perairan Indonesia.

Sebelumnya, Australia akan membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir. Pembangunan kapal selam bertenaga nuklir tersebut berada di bawah kemitraan keamanan Indo-Pasifik dengan Amerika Serikat dan Inggris. 

Rencana tersebut dinilai para analis akan membuat China gusar. Pasalnya negeri tirai bambu itu tidak menyambut baik pembentukan blok-blok yang dapat merugikan pihak lain.sinpo

Komentar: