Hindia dan Holland 15 September 1923

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 15 September 1923 | 11:49 WIB
Hindia dan Holland 15 September 1923
Hindia dan Holland 15 September 1923

SinPo.id -Volksraad dan Interparlementairie Unie.

Sebagimana telah dibitjaraken jang Volksraad telah minta masoek djadi lid dari Interparlementaire Unie, jalah persariketan dari samoea parlement di Europa (katjoewali Rusland) dan bebrapa parlement-parlement di binoea Amerika dan Azie. Di Kopenhagen (Denemarken) ini Interparlementaire Unie adaken congres jang pertama, dimana Volksraad diwakilken oleh A. B. ten Berge dan Mr. A. A. Galestin. Toean jang terseboet blakangan telah bekken dengen keras voorstel aken trima Volksraad sebagi lid dari ini Unie, maskipoen Volksraad sabenarnja masi belon bisa dinarnaken satoe „parlement” sama sekali. Tapi biarpoen „Komedie Omong’’ tjoema ada satoe parlemen-parlemenan ia toch maoe hoeboengken clirinja dengen satoe organisatie internationaal. Maksoednja Interparlementaire Unie, sebagi djoega maksoednja Volkenbond ada sampe bagoes dan moelia, tjoema sajang pengaroenja samoea persariketan internationaal masi ketjil sekali.Apa kapentingannja Volksraad sebagi lid dari ini Interparlementaire Unie ?

Pertama Volksraad aken mendjadi lebih terkenal dan bisa dapet roepa-roepa pladjaran jang ia tiada bisa dapetken kaloe tiada mendjadi lid. Sebab dalem congres-congres dari itoe Unie aken dibitjaraken roepa-roepa soewal jang penting dan jang tersangkoet dengen politiek internationaal. Kadoea barangkali ada harepan jang Volksraad didjadiken parlement betoel, lebih lekas dari kaloe tiada masoek mendjadi lid dari ini Unie; sebab boleh djadi pamerentah Olanda maloe hati, aken perlakoeken Volksraad lebih lama sebagi anak ketjil, kaloe Interparlementaire Unie sendiri pandang „penoe” ini Diwan Rahajat.

Gempah boemi di Japan.

Maskipoen bangsa Japan ada satoe bangsa jang soesa sekali dipandang sebagi satoe bangsa pada siapa bangsa kita tanggoeng boedi, toch dalem ini katjilakahan jang loear biasa heibatnja maoe tida maoe kita sedikitnja moesti merasa kasian pada itoe ratoesan riboe manoesia jang dapet tjilaka. Bangsa Olanda di ini Hindia bergerak dengen giat boeat toeloeng Japan sebagi satoe sobat jang ada dalem kasoesahan ...

Ini tentoe sadja haroes dipoedji, maskipoen kita soesa semboeniken kita poenja perasahan heran, kenapa djikaloe di Tiongkok beroelang-oelang terbit katjilakahan besar jang mengambil korban boekan sedikit djiwa manoesia, orang Olanda tiada ada jang „giat” oendjoek ia poenja „perasahan manoesia. Djoega kita rasa tiada kalali moelianja boeat oendjoek djoega sedikit „perasahan manoesia" pada pendoedoek-pendoedoek jangkoelitnja berwarna di ini Hindia. . . sabelonnja ada katjilakahan.

Sebab moesti diakoeh kaloe di Hindia ada katjilakahan bandjir atawa laen-laen orang Olanda poen oendjoek „perasahan manoesianja”. Apa tiada baek aken oendjoek itoe perasahan djoega di . . . penghidoepan sahari-hari, dan djangan toenggoe doeloe sampe sang aer maoe meloeap dan sang boemi maoe bergojang . . . ?

 

Anti-vlootwet.

Prof. Dr. D. van Embden menjataken ia poenja tiada satoedjoe dengen itoe rentjana boeat besarken pasoekan laoet Olanda. Pertama ia anggep itoe pembesaran tiada goenanja, sebab itoe pembesaran toch tiada bisa toelak teroes serangannja negri besar jang niat terkam Hindia. Dengen loetjoe Prof. Van Embden bilang, itoe pembesaran pasoekan laoet Olanda tjoema bisa soeroe satoe negri besar bawa lebi banjak kapal perang aken bikin tenggelam „armada” Olanda....

Salaen dari ini, itoe vlootwet menelen ongkos terlaloe besar dan di Nederland dan Hindia orang moesti ketjilken ongkos negri.

Seperti Prof. Bruins dari Handels-hoogeschool di Rotterdam dan toean Westerman (president dari Rotterdamsche Bank-vereeniging) ada njataken, biar bagimana poen pamerentah Olanda moesti djaga baek ia poenja oeroesan oewang. Laen ongkos orang maoe ketjilken, tetapi boeat ongkos perang orang masi tiada takoet kaloearken bermillioen-millioen. Kaloe itoe oewang bisa „berboengah” tiada djadi apa, tetapi sekarang itoe oewang seperti dilempar dalem laoetan.

Sebab Nederland biar begimana poen tiada bisa dan tiada mampoe bersaing sendjata dengen negri besar, sekarang tida, noesa tida dan in der eeuwigheid ... tida!

Dari itoe, maoe apa belaga-laga dan bikin ,,besar” pasoekan laoet; sebab biar poen orang Olanda besarken armadanja begimana djoega, itoe armada dalem matanja negrj besar tiada oeroeng ada dan tinggal. . . ketjil! Apa goenanja boeang oewang pertjoema boeat menang laga sadja ?

BERITALAINNYA
BERITATERKINI