Mahkota Cendrawasih Punya Nilai Historis, Gubernur Diminta Tegas Jangan Lembek!

Laporan: Satria
Kamis, 02 September 2021 | 17:17 WIB
Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua  Rosaline Rumaseuw/ist
Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua Rosaline Rumaseuw/ist

SinPo.id - Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua  Rosaline Rumaseuw, angkat bicara terkait penggunaan Mahkota Cendrawasih sebagai souvenir PON 2021. 

Menurut Rosaline Mahkota Cenderawasih adalah hiasan kepala atau Mahkota yang digunakan oleh seorang raja, dan kala itu untuk menggunakan mahkota ini melalui sebuah ritual atau prosesi adat yang dilakukan dengan aturan adat yang sangat ketat bahkan para penunggu alam pun turut menyaksikannya. 

Pada saat ini penghormatan terhadap kesakralan mahkota cenderawasih sebagai mahkota raja mulai hilang tergerus oleh arus globalisasi dan tuntutan ekonomi. 

"Mahkota ini telah hilang nilai budaya diganti dengan nilai ekonomi. Siapa saja dapat membelinya untuk digunakan pada festival- festival budaya" kata Rosaline dalam keterangan tertulis yang diterima SinPo, Kamis (2/9). 

Selain itu, Rosaline menyebut bukan hanya hilangnya nilai budaya Mahkota Cenderawasih tetapi  juga nilai konservasi terhadap burung Cenderawasih. Saat ini malah perburuan secara liar terhadap cenderawasih semakin marak. 

"Dasar Hukumnya sudah ada kok, tinggal Ketegasan Gubernur saja, jangan lembek dengan aturan yang dibuat sendiri," ungkap Rosaline. 

Untuk itu, Rosaline mendorong perhatian Pemerintah Daerah untuk melakukan  penguatan lembaga masyarakat Adat, sehingga mereka dapat secara mandiri mengurus hal - hal yang berkaitan dengan adat dan khususnya menjaga lingkungan alam flora dan fauna serta dapat melindungi Burung Cenderawasih dari para pemburu liar.sinpo

Komentar: