Siswa Jadi Korban KDRT, Nadiem Ingin Segerakan Sekolah Tatap Muka

Laporan: Riri
Rabu, 25 Agustus 2021 | 09:26 WIB
Mendikbudristek, Nadiem Makarim/Net
Mendikbudristek, Nadiem Makarim/Net

SinPo.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim meminta kepada Komisi X DPR RI mengadvokasi 12 Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengizinkan satuan pendidikan memenuhi syarat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Hal ini lantaran banyak Pemda yang masih menolak untuk menyelenggarakan PTM terbatas.

"Bapak/Ibu Komisi X tolong bantuannya, ada beberapa daerah yang masih melarang PTM terbatas, dilarang oleh Pemdanya," ujar Nadiem dalam Komisi X DPR RI Rapat Kerja Dengan Mendikbud Ristek dalam kanal YouTube DPR RI, Senin (23/8).

Nadiem menekankan, bahwa pelasanaan PTM harus mulai dilakukan. Hal ini juga merujuk pada Inmendagri PPKM dan SKB 4 Menteri.

“Padahal sudah jelas, mereka harus mulai melakukannya,tolong. Kita tidak punya opsi, kita harus sekolah dalam kondisi virus ini. Itu adalah realitanya," pinta Nadiem.

Kata Nadiem, belajar jarak jauh memberi dampak negatif kepada siswa. Selain learning loss, banyak siswa mengalami tekanan psikologis karena harus belajar dalam kondisi berbeda.

Selain itu, Nadiem menyebut banyak anak mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama belajar di rumah. Dia tak ingin dampak-dampak negatif itu terus mendera anak murid.

Saat ini, ada sekitar 63 persen dari 540.979 sekolah yang sudah diperbolehkan kembali menggelar PTM. Namun, baru 26 persen sekolah yang melakukan PTM.

"Ini sudah terlalu lama kondisi psikologis anak kita dan kognitif learning loss anak kita sudah terlalu kritis, kita harus secepat mungkin membuka dengan protokol kesehatan yang ketat," pungkas Nadiem.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI