Ini Makna Baju Adat Bali Yang Digunakan Ketua DPR RI

SinPo.id - Ketua DPR, Puan Maharani mengenakan pakaian adat bali saat menghadiri sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR-DPD RI jelang peringatan HUT ke-76 RI.
Dilihat SinPo dari kanal YouTube Sekretariat Negara, Puan mengenakan kain tenun Gringsing.
Dilansir dari berbagai sumber, kain Gringsing merupakan kain yang disakralkan oleh masyakarat Tenganan Pegringsingan. Gringsing berasal dari kata gring yang artinya sakit dan sing yang artinya tidak. Jadi gringsing berarti ‘tidak sakit’ atau terhindar dari sakit.
Kain Gringsing mengandung makna sebagai penolak bala, yaitu mengusir penyakit yang bersifat jasmani maupun rohani. Masyarakat percaya bahwa kain Gringsing memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi mereka dari musibah sakit.
Kain Gringsing memiliki tiga komponen warna, yaitu kuning, merah, dan hitam. Semua teknik pewarnaan dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan hasil alam di sekitar Desa Tenganan Pegringsingan.
Warna kuning didapatkan dari percampuran minyak kemiri, warna merah didapatkan dari kulit kayu mengkudu, serta warna hitam didapatkan dari percampuran daun indogi yang menghasilkan warna biru lalu dicampurkan dengan warna merah.
Adanya tiga warna tersebut memiliki makna filosofis bagi masyarakat Tenganan Pegringsingan. Masyarakat mempercayai apa pun yang ada di dunia ini memiliki makna dan tujuan penciptaan tersendiri, sama seperti kain Gringsing yang memiliki makna penting bagi masyarakat Tenganan Pegringsingan.
Warna kuning pada kain Gringsing melambangkan angin yang mengandung oksigen untuk kehidupan manusia, jadi alam raya yang banyak menghasilkan oksigen dari tumbuhannya harus dijaga dengan baik untuk kelangsungan hidup umat manusia.
Warna merah melambangkan api yang merupakan panas bumi yang memberi energi dan kehidupan di muka bumi. Warna hitam melambangkan air yang memberi penghidupan untuk seluruh makhluk di muka bumi.
Selain itu, puan juga menggunakan Gelungan Payas Agung Bali sebagai hiasan kepala dengan bunga sandat di bagian mahkotanya. Mahkota Gelungan Payas Agung ini dulunya hanya dkenakan oleh raja Bali saja. Dengan bentuk susunan bunga yang dibentuk ke atas atas.
Mahkota ini berarti untuk membuktikan keagungan perempuan dalam mengemban tanggung jawab yang lebih berat dengan berkah keindahan, serta warna emas yang berkaitan dengan harta.