Sosok Dokter Yang Temukan Terapi aaPRP Diungkap Dahlan Iskan

Laporan: Tisa
Minggu, 15 Agustus 2021 | 09:40 WIB
Dr dr Karina/Repro
Dr dr Karina/Repro

SinPo.id - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan baru baru baru ini membahas terapi aaPRP, untuk penyembuhan pasien Covid-19.

Terapi tersebut dikembangkan  Dr. Karina, ahli bedah plastik jebolan Universitas Indonesia (UI).

Untuk diketahui aaPRP adalah konsentrat protein yang berasal dari dalam trombosit manusia.

Kata Dahlan, bagi dirinya yang bukan dokter, terapi aaPRP Covid-19 seharusnya lebih aman dari, misalnya, plasma konvalesen.

"Karina juga tidak menamakan temuannya itu sebagai vaksin. Dr Karina memilih menyebut temuannya sebagai terapi: terapi aaPRP. Semua dokter tahu istilah itu. Tapi saya bukan dokter. Saya harus minta penjelasan ke Karina apa itu 'aaPRP'. Yang saya sudah tahu sebatas dari buku pelajaran di sekolah dulu: salah satu fungsi darah adalah untuk menutup luka," tulis Dahlan Iskan di blognya, disway.id.

Dalam blognya, Dahlan mengungkapkan cara pembuatan aaPRP untuk pasien Covid-19. Yakni dimana ini berawal darah pasien diambil sebanyak 20-25 cc, dengan cara seperti ambil darah untuk cek laboratorium.

Lalu, trombosit dari darah pasien Covid-19 itu dipisahkan, kemudian dipecahkan di laboratorium khusus milik HayandraLab.

Hasilnya, protein yang keluar dari trombosit dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien melalui cairan infus. Adapun keseluruhan proses membutuhkan waktu sekitar 2 jam hingga 3 jam.

Dahlan menuturkan dari penjelasan dokter Karina, di dalam trombosit mengandung lebih dari 1.000 jenis protein ada protein anti radang, protein pembangun (growth factors), bahkan zat anti bakteri.

"Baru dari Karina saya lebih tahu: di dalam trombosit itu ternyata terdapat 1.000 lebih zat. Yang fungsinya begitu banyak. Semula, saya pikir, kalau kita lagi tidak mengalami luka, trombosit itu pekerjaannya hanya jalan-jalan bersama darah sepanjang hari," kata Dahlan.

"Ternyata Karina bisa mengungkap di dalam trombosit itu tersedia begitu banyak obat untuk menyembuhkan diri sendiri. Termasuk ketika terkena Covid. Sampai-sampai Karina menyebut trombosit itu ibarat apotek besar," jelas Dahlan.

Tak hanya itu, Dahlan mengatakan terapi tersebut setelah mendapatkan penjelasan, "aa'' adalah ''autologous activated'', sementara ''PRP'' adalah platelet rich plasma.  Yakni plasma trombosit milik si penderita sendiri yang diaktifkan.

"Plasma Anda sendiri itulah yang diinfuskan kembali ke tubuh Anda. Yakni kalau Anda lagi diserang Covid-19. ''aaPRP'' akan mengatasi Covid karena isi trombosit itu mengandung protein anti radang, anti bakteri, dan protein penumbuh sel baru. Itulah yang oleh Karina disebutkan bahwa "trombosit itu seperti apotek besar"," tuturnya.

"Ia menyediakan obat apa saja untuk tubuh kita. Secara garis besar 1000 lebih zat yang ada di dalam trombosit itu dikelompokkan menjadi tiga fungsi utama: penumbuh (growth factor), anti sitokin/radang, dan anti bakteri/mikroba."

"Ternyata trombosit itu hebat sekali. Ia tidak hanya tawaf ke seluruh tubuh sepanjang hari. Tiga-tiganya itulah yang dimanfaatkan Karina untuk terapi Covid-19. Untuk itu dia harus punya teknologi untuk mengeluarkan isi trombosit. Untuk ditampung di tabung. Lalu diinfuskan ke pasien. Maka Si pasien pertama-tama harus diambil darahnya: 25 cc. Kira-kira 2,5 sendok makan. Mirip dengan cara mengambil darah di lab pada umumnya," tulisnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI