Kombes Yusri Yunus: Suntikan Vaksin Kosong Bukan Di Gerai Vaksinasi Merdeka
SinPo.id - Kasus vaksinasi kosong di Pluit, Jakarta Utara sudah menetapkan tersangka yaitu seorang perawat berinisial EO. Polisi sendiri menegaskan vaksinasi bukan terjadi di gerai Vaksinasi Merdeka.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/8).
"Saya nggak bisa bilang menghindar, kemarin kelalaian itu bukan di gerai Vaksinasi Merdeka," ujar Yusri.
Meski tak terjadi di gerai Vaksinasi Merdeka, Yusri menyatakan, kondisi itu mulai diantisipasi jajarannya. Pihaknya berupaya agar kejadian seperti itu tidak sampai terjadi juga di gerai Vaksinasi Merdeka.
"Tapi, di satu sisi teman-teman relawan baik itu vaksinator rekan dari mahasiswa yang memang punya spesialisasi untuk bisa suntik vaksin sebelum kita laksanakan kegiatan Vaksinasi Merdeka ini sudah kami lakukan pelatihan-pelatihan," ujarnya.
Yusri menambahkan, para relawan yang bertugas di gerai Vaksinasi Merdeka juga diingatkan agar mengikuti SOP atau standar operasional prosedur yang berlaku. Sebelum gerai dibuka, petugas rutin memberikan arahan kepada para relawan yang bertugas.
"Harus ada kekompakan karena satu gerai itu minimal dua tim. Mereka saling mengingatkan semua. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya lagi.
Sebelumnya, masyarakat dibuat heboh dengan pemberian vaksin kosong Covid-19 kepada seorang pelajar di Pluit, Jakarta Utara. Video penyuntikan vaksin kosong itu menyebut pemberian vaksin kosong itu terjadi pada Jumat (6/8).
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini yang kemudian akhirnya menetapkan EO, perawat penyuntik vaksin kosong sebagai tersangka. EO mengaku tak ada niat menyuntik vaksin kosong. Sebab, saat kejadian, ia sudah menyuntik vaksin kepada 599 orang.

