Siswi Asal Sulbar Batal Jadi Anggota Paskibraka, Keluarga Sebut Janggal!
SinPo.id - Menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Pakibraka) untuk Hari Ulang Tahun (HUT) RI adalah kebanggan bagi setiap siswa/siswi. Mereka harus berlatih ekstra untuk bisa tampil di Istana Presiden.
Kebahagian dan kebanggan itulah yang sejatinya dirasakan oleh Kristina, siswi asal Masama, Sulawesi Barat (Sulbar). Gadis berusia 16 tahun itu batal berangkat ke Ibu Kota menjadi Paskibraka karena dinyatakan positif Covid-19.
Kabar tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook bernama Melkisedek Takatio. Akun tersebut mengaku sebagai salah satu keluarga dari calon anggota Paskibraka tersebut.
"Pak Presiden Joko Widodo yang kami hormati. Foto di bawah adalah foto adik kami Kristina (16) yang 'dibatalkan' keberangkatannya ke istana untuk jadi pasukan pengibar bendera pusaka pada HUT RI ke 76 bulan Agustus mendatang," tulisnya seperti dikutip SinPo pad Kamis, (29/7).
Dalam postingannya itu, dia juga menyebut ada beberapa kejanggalan. Pertama, usai dinyatakan positif, Kristina tidak ada penanganan lebih lanjut dan dilepaskan begitu saja dari Mamuju ke Mamasa.
"Setelah dinyatakan positif, dia dilepaskan begitu saja dari Mamuju naik mobil ke Mamasa tanpa ada tindakan termasuk tanpa APD. Intinya tanpa penanganan," ungkapnya.
Kedua, keluarga menyebut Kristina menjadi calon utusan utama. Cadangan pengganti Kristina berasal dari Pasangkayu. Namun yang berangkat menggantikan Kristina berasal dari Mamasa.
"Adik kami ini calon utusan utama dan ada cadangan dari Pasangkayu. Tapi kenapa yang berangkat adalah anak dari Mamasa, bukan yang cadangan tadi," lanjutnya.
Ketiga, keluarga menyebut Kristina ditawari menjadi Paski Provinsi dan bebas memilih peran apapun.
"Adik kami ini ditawari jadi paski provinsi dan bebas pilih peran apa saja termasuk jadi pembawa baki kalau mau. Pertanyaannya, kalau benar dia positif, kok bisa ya jadi paski di provinsi," imbuhnya.
Keempat, keluarga menyebut setelah pulang dari Mamuju, Kristina melakukan tes PCR kedua. Hasilnya ternyata negatif. Dalam postingannya itu, keluarga memohon keadilan untuk Kristina terkait permasalahan tersebut.
"Karena itu, selaku warga negara Indonesia, bangsa yang katanya beradab ini, kami mohon keadilan ditunjukkan kepada kami juga. Ada apa di balik kejanggalan yang kami temukan ini? Terima kasih," pungkasnya.

