Tiga Warisan Keteladanan Gus Dur Untuk Bangsa

Laporan: sinpo
Rabu, 28 Juli 2021 | 11:41 WIB
Presiden RI Ke-4, Abdurahman Wahid (Gus Dur)/Net
Presiden RI Ke-4, Abdurahman Wahid (Gus Dur)/Net

SinPo.id - Sosok Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terutama soal sikap kenegarawanan patut menjadi keteladanan bagi bangsa Indonesia.

Walau sudah dimakzulkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 20 tahun silam nyatanya masih banyak orang memperbincangkan kebaikan dan integritasnya sebagai sosok negarawan.

Salah satunya Jurubicara Gus Dur, Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya biasa dipanggil ini memiliki kesan tersendiri tentang presiden keempat Indonesia itu.

Menurut Gus Yahya jika membaca Gus Dur dari perspekif analisis kebijakan dan kalkulasi politik, maka mungkin tafsirnya akan beragam.

Ditekankan Gus Yahya bahwa ada 3 hal yang sangat fundamental yang diteladankan oleh Gus Dur dan tidak bisa dibantah oleh semua orang.

Pertama, adalah kesetiaannya pada negara. Selama mengenal Gus Dur, Khatib Aam PBNU itu menyaksikan bahwa Gus Dur selalu melakukan sesuatu untuk kepentingan negaranya.

"Setia kepada negara. Jangan melakukan sesuatu kecuali untuk kepentingan negara," ujar Gus Yahya.

Kedua, adalah kesetiaan Gus Dur pada rakyat.

Di mata kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini, selama menjadi pemimpin Indonesia Gus Dur benar-benar melakukan sesuatu hanya untuk rakyat.

Gus Dur kata Gus Yaqut, selalu mengamalkan bahwa motivasi kebijakan yang ia lakukan tanpa memikirkan anak cucu dan keluarganya sendiri, apalagi kelompoknya sendiri.

"Jangan pikirkan keluarga jangan pikirkan kelompok sendiri, pikirkan rakyat," katanya.

Ketiga, adalah jujur.

"Saya kira ini 3 hal yang sangat fundamental," demikian pria asal Rembang, Jawa Tengah ini.

Gus Yahya mengakui dirinya masih terus berusaha mengikuti teladan Gus Dur selama berkhidmat untuk bangsa dan negaranya.

Secara khusus, ia menekankan bahwa setiap pemimpin bangsa jika tidak mengamalkan tiga keteladanan Gus Dur maka bisa jadi negara itu tidak akan memiliki masa depan yang cerah.

"Kalau kita tidak punya pemimpin yang setia negara, setia pada rakyat dan jujur negara ini tidak punya masa depan," demikian pesan Gus Yahya dilansir dari RMOLID, Rabu (27/8).

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI