Anggaran Covid-19 Capai 1.000 Triliun, Pengamat: Pemerintah Terlalu Banyak Buang Uang
SinPo.id - Pemerintah saat ini telah membuang terlalu banyak uang dalam penanganan pandemi sejak munculnya wabah Covid-19 di Indonesia.
Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie, menyoroti anggaran penanganan yang terlalu besar, tetapi kasus Covid-19 semakin meningkat.
Menurut Jerry, pemerintah saat ini telah membuang terlalu banyak uang dalam penanganan pandemi sejak munculnya wabah Covid-19 di Indonesia. Sementara, lanjut dia, anggaran yang begitu besar, tidak muncul pada hasil kerja pemerintah soal pengendalian wabah yang ada.
"Saya nilai anggaran penanganan Covid-19 sudah di atas Rp 1.000 triliun ini sudah wasting money atau membuang uang terlalu banyak," kata Jerry dalam keterangan tertulisnya kepada media di Jakarta, Selasa,(13/7).
Sejak awal pandemi, Jerry sendiri telah mengusulkan kepada pemerintah memilih lockdown dalam mengendalikan pandemi. Usulan tersebut ia sampaikan dengan alasan menghemat anggaran negara dan mempercepat pengendalian pandemi Covid-19.
"Padahal jika kita lockdown paling mentok Rp 200-300 triliun dipakai saja dana Silpa ada 300-an triliun dan anggaran kesehatan yang tertata dalam APBN hanya 20 persen serapan anggaran atau yang dipakai dari Rp. 169.7 triliun," ujar dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, anggaran yang begitu besar dalam menangani pandemi, tidak memberikan hasil apa-apa dalam penanganan pandemi Covid-19. Buktinya, kata dia, kasus harian Covid-19 mencapai 40. 427 kasus per hari dan tembus 2,6 juta terpapar Covid-19.
Hubungan antara anggaran yang besar dan kasus Covid-19 yang belum berhenti ini, kata Jerry, patut dicurigai. Anggaran yang sangat besar, benar-benar digunakan dalam penanganan pandemi atau justru dikorupsi demi kepentingan pribadi pejabat pemerintahan.
"Ada pikir indikasi korupsi disana. Lebih parah peringkat kita berada pada posisi pertama di dunia penangana terburuk Covid-19.Padahal anggaran sekian banyak berbeda dengan hasilnya yang mana Indonesia mencapai 40 427 kasus perhari dan sudah tembus 2,6 juta terpapar Covid-19," tuturnya.

