Miris! Penyalahgunaan Napza Tetap Tinggi selama Pandemi Covid-19

Laporan: Agam
Jumat, 09 Juli 2021 | 12:39 WIB
Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

SinPo.id - Mewabahnya virus Covid-19 selama 1 tahun terakhir ternyata tidak membuat peredaran Narkotika dan Zat Aditif Lain (Napza) di Indonesia mengalami penurunan.

Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat peningkatan yang signifikan terhadap jumlah narkoba yang diamankan oleh BNN. Pada tahun 2021 dalam kurun waktu 3 bulan saja, BNN telah menyita sebanyak 808,67 kilogram narkoba jenis sabu dan ganja sebanyak 3.462,75 kilogram.

Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Syahabuddin mengatakan, kondisi ini sungguh memprihatinkan. Sebab, penyalahgunaan narkoba mampu merusak karakter sejati dari bangsa Indonesia.

“Napza adalah penyakit yang harus hilang dari Bumi Indonesia. Penyakit yang mematikan karakter orang Indonesia. Membunuh potensi-potensi pemuda kita untuk menjadi pemimpin ke depan,” kata Syahabuddin dalam sambutannya pada Virtual One Day Training dengan tema “Waspada Penyalahgunaan Narkoba di Tengah Pandemi Covid-19” pada Jumat, (9/7).

Atas dasar itu, dia pun menginstruksikan jajaran Kementerian Sosial melalui para penyuluh sosial untuk lebih inovatif dan masif dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya napza.

“Penyuluh Sosial merupakan ujung tombak dalam penyampaian informasi kepada masyarakat terkait bahaya napza. Penyuluh sosial bisa memberikan edukasi dan mendiseminasi informasi, memberikan layanan responsif  maupun asistensi kepada masyarakat,” kata Syahabuddin .

Adapun kegiatan VODT yang digelar Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos) secara virtual ini adalah bentuk salah satu menangani napza.

Training virtual yang diadakan selama 2 hari mulai dari Kamis (8/7/2021) sampai dengan Jumat (9/7/2021) menghadirkan 3 orang narasumber yakni Brigjen Pol Drs. Iman Sumantri (Direktur Informasi dan Edukasi BNN) Vera Itabiliana (psikolog anak dan remaja LPT UI) dan Dr. Lula Kamal (dokter dan artis) sebagai narasumber pada hari ke-2.

Kegiatan Virtual One Day Training ini diikuti oleh peserta sebanyak 250 orang yang terdiri dari para Penyuluh Sosial, Penyuluh Sosial Masyarakat dan Pegawai Kemensos.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI