Asal Punya Sertifikat Vaksinasi Dan Hasil PCR Digital Boleh Terbang Jakarta-Bali, PPKM Darurat Apa Toh?
SinPo.id - Penerapan pemeriksaan sertifikat vaksinasi dan hasil tes PCR secara digital diujicobakan pemerintah bekerjasama dengan Angkasa Pura II.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pilot project kebijakan ini akan diterapkan untuk penerbangan dari Jakarta ke Bali dan sebaliknya.
"Kami sudah melakukan kerja sama sekarang dengan Angkasa Pura II untuk melakukan pilot project, kita akan coba tanggal 5 Juli sampai 12 Juli untuk penerbangan Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta bahwa sertifikat vaksinasi dan juga sertifikat PCR bisa dilakukan secara digital," ucap Budi dalam keterangan pers "Integrasi Aplikasi Layanan Kesehatan Transportasi Udara", Minggu (4/7).
"Datanya kebetulan ada di Kementerian Kesehatan, data itu kita buka dan kami hubungkan dengan Angkasa Pura II, sehingga setiap orang yang check in di Angkasa Pura II bisa menunjukkan QR code dari aplikasi PeduliLindungi atau dia bisa memasukkan NIK-nya," sambungnya.
Budi menuturkan melalui aplikasi PeduliLindungi ini akan divalidasi apakah calon penumpang telah divaksinasi dan memiliki hasil negatif tes PCR.
Lanjut Budi, pemeriksaan secara digital ini selain untuk menyederhanakan proses pemeriksaan juga untuk menghindari pemalsuan dokumen.
"Diharapkan prosesnya bisa menjadi lebih efisien, dan juga lebih cepat, dan lebih aman, terhindar dari pemalsuan," kata dia.
Sementara itu, Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan, aplikasi PeduliLindungi akan mengintegrasikan rapid test antigen dan tes PCR yang dilakukan oleh laboratorium serta fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah dan swasta.
"Aplikasi PeduliLindungi yang sudah berintegrasi dengan aplikasi e-HAC, kartu vaksinasi Covid-19, dan hasil pemeriksaan antigen dan PCR dapat divalidasi oleh petugas bandar udara di counter check in bagi penumpang transportasi udara," kata Johnny.
Dengan adanya penambahan fitur ini, Johnny berharap pengawasan pelaku perjalanan dapat semakin optimal dan efisien.
Selain untuk keperluan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan, kata Johnny, fitur pindai QR code check in juga dapat digunakan untuk mengakses fasilitas publik.
"Jadi ada fitur QR code di aplikasi PeduliLindungi yang membantu masyarakat yang melakukan perjalanan dan mengakses fasilitas publik. Melalui penambahan fitur tersebut, masyarakat turut berperan aktif memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pemutakhiran kebijakan penanganan Covid-19," ucap dia.
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem itu menambahkan, peran serta dan peran aktif masyarakat sangat penting dan menentukan kecepatan dalam mengakhiri pandemi Covid-19.
"Kendali dan kontrol pergerakan kemasyarakatan dapat menjadi lebih baik dengan pemanfaatan digitalisasi dan QR code yang ada di aplikasi PeduliLindungi," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mendukung rencana pemerintah terkait integrasi aplikasi layanan kesehatan untuk transportasi udara agar proses validasi sertifikat vaksinasi dan hasil tes Covid-19 menjadi lebih sederhana.
Dengan integrasi ini, imbuh Erick, Kementerian BUMN juga dapat memastikan berbagai pelayanan baik di transportasi darat, laut, perkeretaapian, maupun udara dapat terkoneksi sehingga memudahkan pelaku perjalanan.
"Servis yang bisa dilakukan kita di kementerian BUMN, baik dari airport, kereta api, pelabuhan, feri, bus, dan lain-lainnya ini bisa terkoneksi, karena ini bagian dari kita menjaga customer experience supaya mereka tidak bingung," ucap dia
Erick menambahkan, dengan integrasi melalui aplikasi PeduliLindungi, pemerintah dapat lebih mudah melakukan validasi data, seperti data hasil PCR atau sertifikat vaksinasi karena telah menjadi satu kesatuan.
"Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana test and tracing, di mana nanti yang namanya sertifikat vaksin dan lain-lainnya menjadi satu kesatuan sehingga kita bisa memantau atau memastikan ketepatan data-data untuk kita menangani situasi pandemi Covid-19," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa integrasi aplikasi layanan kesehatan transportasi udara ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan layanan sehingga menjadi lebih mudah, cepat, dan agresif.
"Di awal kita gunakan di Bandara Soetta dan Bali dan kita harapkan bisa memperkuat pelaksanaan dari masa PPKM Darurat ini. Dalam situasi sekarang, pengecekan kesehatan perlu dilakukan secara ketat untuk memastikan penumpang pesawat benar-benar dalam keadaan sehat dan upaya akses data pemeriksaan kesehatan yang dari Kementerian Kesehatan," tutur Budi Karya.
Budi Karya meminta agar operator transportasi melakukan pemeriksaan dengan teliti, check dan recheck.
"Karena aplikasi ini kadangkala ada new comer yang belum terlalu pandai. Oleh karenanya, sedapat mungkin aplikasi ini jangan terlalu complicated dan ini akan digunakan pada masyarakat banyak," kata dia.
Sementara itu, Direktur Operasi Angkasa Pura Wendo Asrul Rose menyambut upaya digitalisasi pemeriksaan dokumen kesehatan ini.
"Jadi di situ data ini diharapkan akan terkumpul, jadi tidak ada lagi pemalsuan," ujar Wendo.
Untuk kepentingan tracking dan tracing, Wendo menyebut, Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai Bali dan Bandara Soekarno-Hatta sudah menyiapkan pemindai QR code untuk posisi penumpang bisa melakukan proses scanning.
Sebelumnya beberapa kalangan menyebut selama PPKM Darurat akses perjalanan dari luar maupun domestik, baik udara maupun darat harus ditutup selama PPKM Darurat berlangsung hal itu untuk menekan laju penularan virus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan dengan varian barunya.

