Kantor PKS Siap Jadi Tempat Vaksinasi

Laporan: Lilis
Senin, 28 Juni 2021 | 19:02 WIB
Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial Netty Prasetiyani Aher (Dok. Instagram netty_heryawan)
Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial Netty Prasetiyani Aher (Dok. Instagram netty_heryawan)

SinPo.id - Pemerintah menargetkan vaksinasi sebanyak 2 juta dosis per hari. Sabtu (26/06/2021), vaksinasi COVID-19 baru mencapai 1,3 juta dosis. Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar lebih greget dan kreatif  dalam mengejar target tersebut.

“Target 2 juta dosis per hari  harus segera  terealisasi agar kekebalan kelompok bisa cepat terwujud. Pemerintah perlu menemukan cara-cara kreatif untuk mengakselerasi program vaksinasi sebagai game changer yang diharapkan dapat mengendalikan pandemi,” kata Netty, Senin (29/06).

Kendala program vaksinasi, termasuk kurangnya tempat, kata Netty,  harus segera diselesaikan. Politisi perempuan PKS ini menyebut kantor PKS siap jadi tempat pemberian vaksin kepada masyarakat.

“Percepatan vaksinasi ini sangat mendesak, karena masih banyak pihak dan sektor-sektor penting lainnya yang belum terjangkau vaksinasi. Misalnya,  calon PMI, guru dan tenaga pendidik serta ibu rumah tangga  masih banyak yang belum divaksin. Pemerintah dapat bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan partai politik untuk merealisasikan target. Jika diperlukan,  kantor-kantor PKS, baik tingkat provinsi ataupun kota kabupaten di seluruh Indonesia  siap menjadi tempat pemberian vaksin kepada masyarakat," katanya.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengatakan,  pemerintah  harus siap berkolaborasi optimal dengan semua elemen bangsa dalam melawan pandemi.  "Dalam situasi sulit yang dikedepankan adalah  prinsip  saling membantu  dan  saling mengingatkan, bukan lagi  soal oposisi atau koalisi. Kita menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam menanggung dampak  bencana kesehatan ini.  Masyarakat pun harus diedukasi  agar saling  menjaga, saling mengingatkan dan bergotong royong  dalam mengatasi masalah pandemi, terutama  terkait disiplin  protokol kesehatan," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI