Kerumunan Libur di Ancol, PSI: Survei Pilpres Anies Bakal Down
SinPo.id, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik keras keputusan Gubernur Anies Baswedan yang tidak konsisten soal operasional Taman Impian Jaya Ancol. Faldo Maldini, Juru Bicara DPP PSI, menilai Gubernur DKI Jakarta tidak dapat menjalankan apa yang sudah dikatakan.
“Keputusan membuka Taman Impian Jaya Ancol sudah aneh, orang kan situasi tidak boleh mudik. Pak Gubernur bolehkan masuk KTP DKI, kuota 30%, tahunya malah membludak. Tidak terjadi itu apa yang dikatakan Gubernur Anies. Survey Pak Gubernur bakal makin down kalau makin banyak tidak sesuai kata dan perbuatan,” kata Juru Bicara DPP PSI, Faldo Maldini, dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/5).
Menurut Faldo, keteledoran kebijakan ini sungguh memprihatinkan. Menjelang Idul Fitri, pemerintah pusat mati-matian mencegah arus mudik untuk menghambat penyebaran Covid-19. Tapi kerumunan dalam bentuk lain dibiarkan.
“Intinya kan mencegah mobilitas dan kerumunan. Virus tak akan membedakan ini mudik atau wisata. Begitu ada kerumunan, virus akan leluasa. Libur lebaran, virus tetap kerja. Pak Anies tentunya cukup intelektual untuk memahami ini," kata Faldo.
Pada Jumat kemarin, per pukul 16.00 WIB, Taman Impian Jaya Ancol didatangi 43 ribu pengunjung, yang notabene sudah melewati batas kuota 30%.
Faldo menyayangkan ketidaktegasan Gubernur Anies. Sebaiknya, beliau mengambil keputusan, tanpa memikirkan elektabilitas.
"Survey itu dari hasil kerja, tidak ada orang senang pemimpin yang tidak memberikan kepastian. Dari 30%, ditutup, selang berapa jam dibuka lagi. Kalau takut hadapi protes satu dua orang tanpa memikirkan publik luas. Saya yakin makin jauh Pak Anies dari medan merdeka, bahkan gubernur lagi saja berat. Kalau boleh jujur, itu pendapat saya," tutup Faldo.

