Demokrat: Ujian TWK, Jangan Ada Kesan KPK Desain Siapa Yang Lulus Dan Tidak
SinPo.id- Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Santoso menegaskan agar jangan ada kesan KPK dalam seleksi calon ASN pegawai KPK seperti mendesain siapa yang lulus dan siapa yang tidak lulus. Ia mengatakan meski Menpan punya standar dalam seleksi tertulis calon ASN namun harus memperhatikan calon ASN yang sudah mengabdi sampai dengan lebih dari 10 tahun dan yang baru langsung daftar kemudian ikut seleksi.
"Ini bukan soal dikotomi orang yang sudah mengabdi dan baru daftar tapi dalam sisi kelayakan serta norma jangan semua disamakan. Prinsip ini pasti berlaku di semua bidang dan institusi," katanya dalam keterangannya, Rabu (12/5).
Menurutnya, tidak lulusnya 75 pegawai KPK yang sudah lama mengabdi bahkan lebih dari 10 tahun dan tidak lulus seleksi tertulis, ada kesan mereka memang mau disingkirkan. Ada rumor orang-orang yang tidak lulus adalah orang yang mapan di KPK dan mempengaruhi kinerja dalam penegakan hukum oleh KPK yang kurang senang atas sepak terjang KPK.
"Jika mereka dinilai tidak sejalan dengan pimpinan KPK saat ini bukankah banyak cara untuk menempatkan mereka pada bidang yang lain di institusi KPK (job rolling)," katanya.
Menurutnya, pimpinan KPK harus peka dengan perubahan UU KPK saat ini yang melemahkan KPK, jangan ditambah lagi dengan cara-cara tidak meluluskan pegawai KPK yang justru selama ini bekerja maksimal menunjukkan kinerja dalam menangkap pelaku korupsi.
"KPK harus menunjukkan pada rakyat bahwa institusinya adalah reformis dan benar-benar sebagai institusi yang independen tidak terpengaruh denga tekanan manapun. Untuk memberi kepercayaan kepada publik KPK harus menyampaikan hasil seleksi secara transparan dan akuntabel kepada masyarakat luas. KPK saya yakin makin konsisten dalam melakukan pemberantasan korupsi dengan tidak tebang pilih yang selama ini telah dibuktikan," katanya.

