Tol Trans Jawa Jadi Penggerak Ekonomi Masyarakat Sekitar

Laporan: Lilis
Jumat, 07 Mei 2021 | 13:00 WIB
Ilustrasi rest area (Dok. Jasa Marga)
Ilustrasi rest area (Dok. Jasa Marga)

SinPo.id, Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT JMRB Tita Paulina Purbasari mengatakan bahwa fungsi Jalan Tol Trans Jawa yang membentang dari Merak hingga Banyuwangi bukan sekadar sebagai sarana konektivitas antar-daerah belaka, melainkan telah membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru bagi kota-kota yang dilalui. Termasuk peran dan fungsi rest area yang berada di sepanjang jalur Jalan Tol Trans Jawa.

“Baik Jalan Tol Trans Jawa maupun rest areanya, membawa dampak yang amat besar bagi masyarakat sekitar jalan tol. Sebagai contoh, mayoritas tenant yang berada di rest area yang dikelola oleh PT JMRB merupakan pengusaha lokal atau pelaku UMKM,” jelas Tita dalam keterangannya, Jumat, (7/5).

Keterlibatan pelaku usaha lokal dan UMKM di rest area tersebut sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR No. 10/PRT/M/2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), yang menyebutkan bahwa setidaknya setiap rest area jalan tol harus memuat 30 persen pelaku UMKM dan Koperasi di dalamnya.

“Ini menjadi salah satu cara Jasa Marga Group untuk memberdayakan masyarakat di sekitar rest area atau jalan tol,” ungkapnya.

Selain rest area, ia mengklaim ada kawasan-kawasan yang terangkat potensinya karena kemudahan infrastruktur Jalan Tol Trans Jawa. Misalnya seperti Kawasan Industri Terpada (KIT) Batang, Pasar Batik Setono di Pekalongan, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tegalsari, hingga daerah pariwisata seperti Gunung Bromo, dan sebagainya.

Daerah-daerah tersebut menjadi satu bukti bahwa kehadiran Jalan Tol Trans Jawa memiliki dampak yang amat besar bagi geliat perekonomian di sekitarnya. Selain itu, dampak yang lebih besar lagi dirasakan oleh arus distribusi barang dan jasa yang lebih lancar demi menggerakan perekonomian negara secara makro.sinpo

Komentar: