Dampingi Menhub, BHS Sosialisasikan Genose C19 di Pelabuhan Tanjung Perak
SinPo.id, Jakarta - Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mensosialisasikan pelayanan Genose C19 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Hal tersebut dikatakan Bambang melalui instagramnya @bambangharyos yang dikutip SinPo.id, Rabu (5/5/2021).
"Saya hadir di acara kunjungan Menteri Perhubungan di pelabuhan gapura Nusantara Tanjung Perak Surabaya biasanya kunjungan membahas masalah persiapan angkutan mudik dan balik lebaran," tulis Bambang.
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210505_193502_523.sdocx-->
Bambang mengatakan selain mensosialisasikan tes Genose, ia dan Menhub juga membahas masalah angkutan tol laut.
"Biasanya kunjungan membahas masalah persiapan angkutan mudik dan balik lebaran tetapi sudah untuk yang kedua kali ini tahun lalu dan sekarang tidak membahas angkutan mudik lebaran tetapi membahas angkutan tol laut dan menghadiri pelaksanaan pemeriksaan test untuk covid 19 sebagai persyaratan menggunakan angkutan laut," kata Bambang.
Dalam kesempatan tersebut ia menyarankan beberapa hal kepada Menhub.
Pertama tol laut harus betul-betul mengangkut barang-barang yang menjadi kebutuhan pokok baik, baik 11 komoditas pangan maupun kebutuhan pokok lainnya.
Termasuk bahan-bahan bangunan yang seharusnya merupakan rekomendasi dari Kementerian Perdagangan yang dibutuhkan daerah yang direkomendasi oleh Dinas Perdagangan masing-masing Daerah.
"Pelaksanaan distribusi di daerah harus dipantau oleh Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan pada saat pendistribusian maupun penjualan harga ditentukan oleh Kementerian Perdagangan, sehingga barang yang diangkut oleh laut bisa menjadi stabilisator dan memperkecil disparitas harga sekaligus stabilisator dari sisi ketersediaan dan mutu daripada barang kebutuhan pokok tersebut," ucap Bambang.
Ia menuturkan tidak seperti saat ini Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan tidak terlibat dalam penentuan barang yang akan diangkut.
Sehingga barang yang mencapai di tempat tujuan dijual dengan tidak ditentukan oleh pemerintah.
"Maka masyarakat di daerah tidak mendapatkan manfaat harga barang dengan keberadaan tol laut, sehingga disparitas harga di daerah tersebut hampir dikatakan tidak mengalami perubahan," ucap dia.
Saran kedua yakni pemeriksaan dengan menggunakan Genose yang harganya jauh lebih murah daripada Rapid Antigen.
Seharusnya kata Bambang sudah diterapkan lebih dulu di Moda transportasi laut dan sudah diterapkan di 141 pelabuhan internasional di Indonesia.
"Karena angkutan laut adalah moda transportasi yang dibutuhkan oleh masyarakat tingkat bawah dan negara kita adalah negara maritim yang terdiri dari banyak pulau. Bukan seperti saat ini yang telah ditetapkan terlebih dahulu pada moda transportasi udara yang dibutuhkan oleh masyarakat tingkat menengah keatas dan sampai saat ini di angkutan laut baru dilaksanakan di lima Pelabuhan kota di Indonesia," tutur Bambang.
Kemudian ketiga, Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo S juga menyarankan kepada Menhub untuk menormalisasi kedalaman di muara sungai wilayah Kalimantan yang saat ini mengalami pendangkalan hebat sehingga membahayakan angkutan laut serta memperkecil kemampuan daya angkut transportasi laut
Hal tersebut kata Bambang juga mengakibatkan harga komoditas yang diangkut transportasi laut menjadi lebih mahal, karena diangkut oleh kapal kapal dengan ukuran lebih kecil akibat keterbatasan kedalaman alur yang ada di wilayah Kalimantan.
"Sehingga ini tugas dari Kementerian Perhubungan sesuai dengan undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran," ungkapnya.
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210505_194426_269.sdocx-->
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210505_193430_480.sdocx-->

