Novel Baswedan dkk Tak Lolos TWK, Ini Reaksi Menohok Eks Jubir KPK

Oleh: Agam
Rabu, 05 Mei 2021 | 14:16 WIB
Mantan Jubir KPK, Febri Diansyah. (Rere)
Mantan Jubir KPK, Febri Diansyah. (Rere)

SinPo.id, Jakarta - Mantan Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah turut bereaksi atas tidak lolosnya puluhan pegawai lembaga antirasuah dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Menurut Febri, polemik yang terjadi di tubuh lembaga antirasuah merupakan buah hasil dari revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK).

"Buah revisi UU KPK satu persatu terlihat. KPK tampak tumbuh dengan kontroversi dan minim prestasi," ujar Febri melalui akun twitternya @febridiansyah seperti dilansir SinPo.id pada Rabu, (5/5/2021).

Menurut Febri, jika para pegawai yang bersih dan berjuang membongkar skandal korupsi justru ingin diusir dari lembaga antikorupsi, maka ini yang sesungguhnya pantas disebut pembusukan upaya pemberantasan korupsi.

Dalam postingannya, Febri Diansyah mengungkap bahwa ada penyidik KPK yang diberikan gelar Taliban dan Radikal. Padahal, mereka adalah yang dulu pernah menangkap Setya Novanto, Ketua DPR RI dalam kasus e-KTP.

"Narasi yang juga digunakan untuk menyerang lawan-lawan politik dan melegitimasi proses Revisi Undang-Undang KPK, oleh orang-orang dan robot yang sama," celetuk Febri.

Terakhir, Febri mengomentari soal hasil TWK yang tidak meloloskan puluhan pegawai yang direkrut melalui Program Indonesia Memanggil.

"Yang tidak berwawasan kebangsaan itu ya KORUPTOR, bukan pemburu koruptor. Negeri ini dieksploitasi. Dihisap. Hak rakyat dicuri. Wawasan kebangsaan seperti apa yang dimiliki koruptor? Tapi mereka yang teguh melawan korupsi justru disingkirkan dengan alasan tidak lulus tes wawasan kebangsaan? Logika,” Febri Diansyah memungkasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua KPK, Firli Bahuri berkeinginan untuk memberhentikan para pegawai yang tidak lolos TWK. Padahal, sudah diingatkan oleh pejabat struktural dan pimpinan KPK yang lain bahwa tidak ada dasar hukum untuk melakukan pemecatan terhadap Novel dan puluhan pegawai tersebut.

Berikut daftar pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan:

1. Novel baswedan, Kasatgas Penyidik

2. Yudi Purnomo, Ketua WP, penyidik.

3. Giri Suprapdiono, Direktur Soskam antikorupsi.

4. Sujanarko, Direktur Pjkaki.

5. Hery Muryanto, Deputi Bidang Korsup.

6. Rasamala aritonang, Kabag Hukum.

7. Harun Al Rasyid, Waka WP, penyelidik.

8. A Damanik, Kasatgas penyidik.

9. Budi Agung Nugroho, Kasatgas penyidik.

10. Andre Nainggolan, Kasatgas penyidik.

11. Budi Sukmo, Kasatgas penyidik.

12. Aulia Posteria, penyelidik.

13. Marc Falentino, penyidik.

14. Praswad, penyidik.

15. Andi Abdul Rahman Rahim, Fungsional Gratifikasi.

16. Tigor Simanjuntak, Fungsional Biro Hukum.

17. Samuel, Fungsional Biro SDM.

18. Rizka Anungdata, Kasatgas penyidik.

19. Tri Artiningsih Putri, Fungsional Humas, WP.

20. Benedictus Siumlala, Fungsional Peran Serta Masyarakat, WP.

21. Afief Julian Miftah, Kasatgas penyidik.

22. Hotman Tambunan, Kasatgas Diklat.

23. Yulia Fuada, Set Dewas.

24. Nanang Priyono, Kabad SDM.

25. Chandra Reksodiprodjo, Karo SDM.

26. Iguh sipurba, Kasatgas penyelidik.

27. Airin, Kabag Umum.

28. Arien, ULP mantan plh korsespim

29. Novariza, Fungsional PJKAKI, WP.

30. Arba, Kabag Umum Mantan Pemerika Pi.

31. Riswin,  penyelidik.

32. Gita, Fungsional PJKAKI

33. Faishal, Mantan Ketua WP

34. Anisa Ramadhani, Fungsional Jejaring Pendidikan.sinpo

Komentar: