Wamenag : Lewat Perjuangan Ulama, Pesantren Mampu Beri Kontribusi Besar Dalam Mendirikan NKRI

Laporan: Tisa
Minggu, 02 Mei 2021 | 21:00 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid bersama Pengasuh Pesantren Moderen Internasional Dea Malela, Din Syamsuddin, MA, Bupati Sumbawa, serta sejumlah santriwan santriwati yang diwisuda (Dok Kementerian Agama)
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid bersama Pengasuh Pesantren Moderen Internasional Dea Malela, Din Syamsuddin, MA, Bupati Sumbawa, serta sejumlah santriwan santriwati yang diwisuda (Dok Kementerian Agama)

SinPo.id, Jakarta - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi tumbuhnya semangat masyarakat untuk belajar agama dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, ia berharap agar semangat itu tidak hanya berbasis pembelajaran melalui internet dan media sosial yang sulit dipastikan kesesuaian metode pembelajaran, sanad keilmuan, dan kapasitas pengajar agamanya.

"Pendidikan model pesantren dapat menjadi jawaban atas meningkatnya semangat masyarakat untuk belajar agama saat ini," ucap Zainut saat memberi sambutan pada Wisuda SMP dan SMA Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, Sabtu (1/4/2021).

Hadir dalam acara tersebut, Pengasuh Pesantren Moderen Internasional Dea Malela, Din Syamsuddin, Bupati Sumbawa, serta sejumlah santriwan santriwati yang diwisuda.

Zainut mengatakan pembelajaran agama yang keliru terbukti berpengaruh pada munculnya eksklusivisme beragama dan intoleransi, yang berpotensi konflik di tengah masyarakat, serta mengancam kesatuan bangsa dan nilai-nilai kemanusiaan.

Sementara itu, sebagai institusi pendidikan warisan para ulama, pesantren terbukti telah berhasil melahirkan banyak individu unggul di berbagai bidang, yang memahami dan mengamalkan nilai ajaran Islam, dengan tetap mengedepankan ilmu dan akhlak, berjiwa mandiri, seimbang, dan moderat.

Bahkan, kata Zainut, jauh sebelum kemerdekaan, masyarakat pesantren telah berkontribusi dalam bidang dakwah, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

"Lewat perjuangan dan kepemimpinan para ulama, pesantren mampu memberikan kontribusi besar dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas dia.

Capaian keberhasilan tersebut kata Zainut harus terus dipertahankan. Termasuk tugas pesantren yakni menjaga dan mengawal moral dan akhlak bangsa hingga menebarkan pemahaman beragama yang toleran, moderat dan berkemajuan.

"Capaian keberhasilan pesantren dalam kontribusi positif kepada bangsa dan negara sangat penting untuk terus dipertahankan. Termasuk tugas pesantren yang tidak kalah penting adalah menjaga dan mengawal moral, akhlak bangsa dan menebarkan pemahaman beragama yang toleran (tasamuh), moderat (tawasuth), seimbang (tawazun), adil dan berkemajuan," lanjut dia.


Tak hanya itu, ia meyakini bahwa pesantren adalah tonggak utama dalam mengawal moderasi beragama.


Moderasi beragama sesungguhnya menjadi solusi antara dua ekstremitas beragama, yaitu ekstremitas ultrakonservatif dan ekstremitas liberal.

Dalam kesempatan tersebut, Zainut mengucapkan selamat kepada para santri yang diwisuda dan berharap mereka mendapat ilmu yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat luas.

Pesan yang sama dikatakan pengasuh pesantren Din Syamsuddin.

Din mengingatkan para santri untuk memegang teguh ikrar. Para santri juga harus terus menebarkan ajaran Islam sebagai agama rahmat din ar-rahmah untuk sekalian alam.

"Pesan lainnya, para santri bisa menjadi bagian dari ummatan  wasathan , umat yang tengahan,  adil dan pilihan, agar menjadi saksi atas perbuatan manusia," ucap Din.

Kepada para pengurus, Din berharap Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela bisa menjadi lembaga pendidikan berkeunggulan di tingkat global dalam melahirkan sumber daya insani beriman yang mandiri, kreatif, inovatif dan kompetitif.
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210502_201706_308.sdocx-->sinpo

Komentar: