Belum Cukup Data, TNI Kerahkan 5 Kapal dan Helikopter Cari KRI Nanggala-402

Laporan: Vera
Kamis, 22 April 2021 | 14:30 WIB
KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali. (Foto: Istimewa)
KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali. (Foto: Istimewa)

sinpo, Jakarta - Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 masih terus dilakukan.

Menurut Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad, pihaknya saat ini telah mengerahkan 5 KRI dan satu helikopter guna melakukan operasi pencarian KRI Nanggala-402 dengan kekuatan lebih dari 400 orang.

"Saat ini sudah ada 5 KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang kemudian juga KRI Rigel (933) saat ini juga sedang bergerak yang dulu pernah kita libatkan pada pencarian Sriwijaya Air," ujar Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 22 April 2021 dilansir Antara.

Ia mengatakan, memang benar telah terjadi hilang kontak dari kapal selam KRI Nanggala-402 kurang lebih sekitar 60 mil di utara perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021.

Adapun kronologisnya pada pukul 03.45 KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal.

Lalu iru merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Selain itu, Achmad juga menjelaskan temuan-temuan terkait beredarnya pemberitaan tentang kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak. Temuan pertama yang mengatakan ada penemuan tumpahan minyak dan solar di beberapa lokasi yang berbeda.

Selain itu, terlihat visual pertama Heli Panter HS 4211 posisi 07 derajat, 49 menit 74 detik, lintang selatan 114 derajat, 50 menit 78 detik, bujur timur, radius 150 m.

"Kemudian katanya KAL Bawean yang juga menemukan tapi lokasi tidak dilaporkan selanjutnya KRI Raden Eddy Martadinata (REM) 331 melaporkan juga menemukan di posisi 07 derajat, 51 menit 92 detik, lintang selatan kemudian 114 derajat 5 menit 77 detik bujur timur area sama seluas kurang lebih 150 m," kata dia.

Selanjutnya, sambung Achmad, temuan kedua terkait berita temuan minyak KRI REM 331 yang melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot. Lalu kontak tersebut kemudian hilang.

"Kami tegaskan dari temuan-temuan itu masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan belum bisa digunakan sebagai dasar," tegas Achmad.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI