YCI : Hari Kartini, momentum Kebangkitan Perempuan Papua

Hari Kartini

Oleh: TR
Rabu, 21 April 2021 | 09:46 WIB
istimewa : Ketua Yayasan Cerdas Indonesia Rizky Herdianto
istimewa : Ketua Yayasan Cerdas Indonesia Rizky Herdianto

sinpo, Jakarta - Kaum perempuan Papua tidak boleh lagi dianggap remeh. Mereka kini sudah semakin maju dan berperan aktif dalam pembangunan di tingkat daerah dan juga di tingkat nasional bahkan internasional.Hal itu dikatakan ketua Yayasan Cerdas Indonesia, Rizky Herdianto kepada sinpo, terkait momentum Hari Kartini, Rabu, 21 April 2021.

Rizky, mantan Ketua Spesialisasi Mahasiswa Antikorupsi (SIMAK) mengatakan, kaum perempuan Papua saat ini sudah banyak yang memegang peranan penting, baik di lingkup pemerintahan, pendidikan, Politik, sosial budaya maupun lembaga independen lainnya.

Ia menyebutkan beberapa nama seperti Dr Yohana Yembise, yang pernah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk periode 2014-2019.

Kemudian Dr Rosaline Irene Rumaseuw, M. Kes, Perempuan kelahiran Biak yang menjadi dokter perempuan pertama di Supiori. Kini aktif menjadi Pengurus Pusat di salah satu Partai Nasional, peran dokter Rosaline yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti Program Mata Jendelaku yaitu pemeriksaan mata dan pembagian kacamata secara GRATIS di Papua Barat. Selain itu dalam masa pandemi Covid-19 dokter Rosaline juga berjuang untuk Tanah Papua dalam pemenuhan alat PCR serta reagen dibeberapa rumah sakit daerah. Sebagai perempuan tak menjadi hambatan baginya untuk terjun ke dunia politik. Dia justru mengaku tertantang untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkontribusi penuh buat masyarakat lewat jalur politik. Dokter Rosaline berhasil menepis pandangan di timur Indonesia bahwa politik itu identik dengan laki-laki.

Ada juga Olga Helena Hamadi, asal Jayapura, Papua, yang berprofesi sebagai pengacara untuk kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua. Juga ada Corry Kayame, yang menjadi perempuan pertama yang menjadi pilot.

Ada Yakoba Womsiwor, dosen cerdas multitalenta di Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua. Saat ini Yakoba Womsiwor sedang melanjutkan studi untuk meraih gelar doktor pada sebuah universitas di Amerika Serikat.

Rizky mengatakan ada sederetan nama perempuan Papua lainnya yang sedang berkarier dalam bidangnya seperti Ina Elisabeth Kobak dan Trifena M. Tinal adalah Srikandi dari ujung timur Indonesia yang berhasil duduk sebagai anggota DPR RI masa bakti 2019-2024. 

“Sudah sejak dulu atau sejak masa penjajahan kolonial Belanda, perempuan Papua telah menempati posisi-posisi penting oleh karena kemampuan mereka di bidangnya masing-masing,” kata Rizky, mantan Aktivis FL2MI. 

saat ini sedang tumbuh generasi-generasi Papua dalam berbagai bidang. “Mereka sedang berjuang untuk meraih prestasi dan keberhasilan,” katanya.

Namun, selain adanya prestasi yang membanggakan, masih ada juga sejumlah keprihatinan terhadap pengembangan dan penguatan kapasitas perempuan Papua.
Keprihatinan itu, yakni perhatian terhadap “mama-mama” Papua yang bekerja di sektor riil yaitu sebagai pedagang kecil di pasar-pasar tradisional yang tersebar di Tanah Papua.

Mereka itu masih kurang disentuh oleh program yang bisa secara maksimal memberdayakan dan mengangkat kehidupan mereka terutama dari segi sosial ekonomi, ujar Rizky.sinpo

Komentar: