Ini Kata Bamsoet Soal Penembakan Di Puncak Papua

Laporan: Ria
Sabtu, 10 April 2021 | 18:12 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)

sinpo, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet angkat suara terkait kembali terjadinya penembakan di Kabupaten Puncak Papua yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata(KKB). Bamsoet berharap pihak kepolisian dapat mengusut hal Ini karena telah mengakibatkan jatuhnya korban seorang guru hingga tewas. 

Bamsoet meminta agar Kapolri, Kapolda dan satuan tugas yang berada di Papua untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut serta menindak tegas pelaku penembakan serta melakukan patroli untuk memberikan rasa aman bagi warga dan diharapkan tidak terulang kembali penembakan terhadap guru. 

"Dikarenakan guru seharusnya mendapatkan perlindungan dan tidak boleh menerima kekerasan dari siapapun, terlebih lagi sangat sulit menemukan guru yang mau mengajar di daerah pedalaman," kata Bamsoet dalam pernyataan tertulis yang diterima sinpo, Jumat, 9 April 2021. 

Selain itu politisi Partai Golkar ini meminta agar Kapolri dan Panglima TNI dapat meningkatkan koordinasi dengan Kapolda dan aparat yang bertugas di lapangan untuk lebih meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi aksi teror dari KKB. 

"Serta diharapkan pemerintah bersama aparat keamanan dapat memprioritaskan dan fokus menjaga keamanan pada wilayah-wilayah rawan konflik," ucapnya. 

Dengan tegas, Bamsoet menyebut agar pemerintah pusat, TNI, dan Polri untuk melakukan pengejaran dan pembersihan KKB yg masih melakukan tindakan kriminal, serta mempersempit ruang gerak KKB juga memutus rantai distribusi dan konsumsi serta sekaligus mengungkap keberadaan KKB agar dapat dilakukan tindakan tegas yang terukur.

"Meminta komitmen pemerintah pusat, pemda provinsi Papua, TNI, dan Polri untuk memberikan jaminan keamanan terhadap warga Papua agar mereka dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman tanpa adanya ancaman kekerasan dari KKB," tuturnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI