Presiden Serukan Perkuat Fondasi Agama dan Kebangsaan

Laporan: Tisa
Kamis, 08 April 2021 | 19:19 WIB
Presiden Jokowi saat Pembukaan Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB, Kamis (08/04/2021), di Istana Negara, Jakarta (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi saat Pembukaan Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB, Kamis (08/04/2021), di Istana Negara, Jakarta (Foto: Biro Pers Setpres)

sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, sejak awal Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) konsisten mengikuti ajaran K.H. Hasyim Asy’ari para tokoh agama.

Ajaran ini, kata Presiden, berpandangan bahwa agama dan nasionalisme tidaklah bertentangan, namun justru saling menopang satu sama lain.

Hal ini disampaikannya, saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (08/04/2021).

“Saya percaya PKB di hari ini, ke depan, dan seterusnya akan terus mewarisi semangat yang mulia tersebut, terus memperkuat fondasi keagamaan dan kebangsaan untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga meyakini bahwa PKB akan terus turut serta dalam upaya menguatkan moderasi beragama.

“Sebagai partai yang ahlussunnah wal jamaah, saya meyakini PKB tidak kendur untuk terus menyemai nilai-nilai moderat, nilai-nilai moderasi, nilai-nilai tawasut, nilai-nilai keseimbangan (tawazun),” ungkap dia.

Selain itu, dirinya juga meyakini ajaran ini terus menebarkan moderasi beragama, menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antarsesama. 

Ia menambahkan, sehingga radikalisme dan terorisme tidak ada lagi di negara yang kita cintai ini, Indonesia.

Aksi terorisme terjadi di saat bangsa Indonesia bekerja keras menangani pandemi, menurut Presiden, lahir dari cara pandang dan pemahaman yang keliru dan bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama. 

“Tindakan tersebut juga merupakan kejahatan besar terhadap kemanusiaan dan mengancam berbangsa dan bernegara,” ucapnya.

Presiden menambahkan, sikap tertutup dan eksklusif jelas tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika yang diwarisi oleh para pendiri bangsa. 

Dalam hal ini, pemerintah terus berkomitmen untuk selalu menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat dan toleransi merupakan bagian penting dalam upaya ini.

“Dalam hal ini sikap pemerintah tegas, tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Dalam pembukaan Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB ini, Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kontribusi besar para alim ulama dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Termasuk dalam upaya penanganan pandemi yang terus dilakukan pemerintah saat ini,” ucap dia.

Dukungan tersebut, ujarnya, sangat penting agar semua elemen bangsa dapat saling mendukung, saling menopang dan saling membantu.

“Selain itu, juga menjadi sebuah kekuatan sangat dahsyat untuk mengatasi segala tantangan bangsa saat ini maupun di masa mendatang yang tidak semakin mudah,” tandasnay.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI