BPIP Ajak Warganet Aktif Laporkan Konten Bernuansa Terorisme

Laporan: Tisa
Selasa, 30 Maret 2021 | 19:06 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo (Foto: Ist.)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo (Foto: Ist.)

sinpo, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo memberikan kecamanan terhadap peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di geraja katedral Makassar.

Benny menjelaskan bahwa persitiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan tindakan yang tidak beradab.

"Persitiwa bom bunuh diri yang telah terjadi di gereja katedral Makassar ini sungguh menyayat hati dan tidak beradab," tegas Benny melalui keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).

Pria yang juga dikenal sebagai rohaniawan ini menambahkan, terorisme masih eksis di Indonesia, serta musuh semua agama sehingga harus dilawan bersama-sama.

"Dengan kejadian ini terlihat bahwa terorisme di Indonesia masih eksis dan merupakan musuh semua agama. Oleh karena itu, kita harus memberantas dan melawan ini bersama-sama," jelasnya.

Terorisme, lanjutnya, merupakan penghancur keadaban kemanusiaan dan juga penghancur nilai ketuhanan. 

"Orang yang melakukan tindak terorisme adalah orang yang tidak mengakui adanya tuhan. Jika dirinya mengakui adanya tuhan maka tidak akan melakukan perbuatan yang biadab itu," lanjut Benny.

Benny menambahkan bahwa  siapa yang mencintai tuhan maka pasti mencintai sesama manusia, sedangkan jika dia menghancurkan keadaban manusia maka dirinya menghancurkan wajah tuhan.

Jaringan terorisme sekarang ini berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Benny menerangkan bahwa budaya kematian diajarkan salurkan oleh terosisme melalui media sosial.

"Jaringan terorisme sekarang ini semakin berkembang dengan menyebarkan budaya kematian menggunakan kemajuan teknologi yaitu media massa," pungkasnya.

Sangat penting untuk mengantisipasi hal ini. Sebagai warga negara memiliki kewajiban untuk melawan terorisme.

"Warga negara memiliki kewajiban untuk melawan terorisme. Maka pengguna media sosoal ini harus aktif dalam melaporkan semua konten yang berhubungan dengan kekerasan, terorisme, dan hal negatif lainnya," jelasnya.

Masyarakat harus memiliki kewaspadaan terhadap budaya kematian ini dan kedepan Benny berharap ideologi terorisme adalah bisa dibumi hanguskan dari bangsa ini. Selain itu, masyarakat harus diberikan pendidikan kritis keluarga.

"Harus ada pendidikan kritis kepada keluarga. Karena banyak yang mencuci otak sehingga kehilangan suara hatinya," tandasnya.sinpo

Komentar: