Rofik Minta Segera Bentuk Tim Investigasi dan Pastikan Pasokan BBM Aman

Laporan: Lilis
Senin, 29 Maret 2021 | 16:06 WIB
Rofik Hananto (Dok. Instagram)
Rofik Hananto (Dok. Instagram)

sinpo, Kilang minyak Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dini hari terbakar, kebakaran terjadi pada pukul 00.45 WIB saat terjadi hujan deras dan petir. Kebakaran ini tepatnya terjadi pada tangki T-310G.

Kobaran api terlihat membumbung tinggi dan terpantau dari jarak jauh, membuat langit Indramayu berwarna merah menyala.Api yang membumbung tinggi sampai terlihat hingga jarak lima kilometer.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Indramayu tercatat ada 70 korban terdampak kebakaran. Sementara, berdasarkan laporan Pertamina ada lima warga menjadi korban karena kebetulan melintas di jalan dekat kilang yang meledak.

Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia.

Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto meminta agar segera dibentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab kebaran.

“Terkait musibah kebakaran Kilang minyak Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan dini hari tadi, saya mengucapkan turut berbelangsungkawa atas terjadinya musibah ini. Kami mendorong agar segera dibentuk tim investigasi yang mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran ini.” tutur Rofik

“Kami juga meminta agar pertamina dibantu dengan BPBD Kabupaten Indramayu untuk segara melakukan langkah evakuasi bagi warga yang berada di sekitar kilang minyak, dan memastikan keamanan dan pemenuhan bantuan untuk kebutuhan warga di Pengungsian.” tambahnya

Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 200an warga yang diungsikan di Pendopo Kabupaten Indramayu, sekitar 400 orang di Islamic Center Indramayu dan sekitar 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra. 

Rofik juga meminta agar PT Pertamina dapat memastikan pasokan BBM di Banten, DKI dan sebagian Jawa Barat tetap terjaga dengan baik.

“Saya minta kepada Pertamina untuk memastikan pasokan BBM khususnya di Banjabar tetap terjaga dengan baik, jangan sampai dengan musibah kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan dapat mengakibatkan krisis BBM dan ketergantungan terhadap Impor BBM.” Tegas Legislator dari PKS itu


Refinery Unit VI Pertamina Balongan merupakan pemasok utama BBM untuk DKI  Banten dan sebagian Jabar, dibangun tahun 1994 dengan teknologi baru dan nilai keekonomian sangat baik.

Refinery Unit VI Pertamina Balongan juga masuk dalam program Strategis Nasional RDMP (Refinery Development Master Plan) Pertamina dan untuk Balongan saat ini sedang proses Pemancangan (Pilling) untuk  Peningkatan Kapasitas Produksi Kilang dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD juga peningkatan produksi Naptha dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.sinpo

Komentar: