Presiden Resmikan Fasilitas Pengolahan Air Minum di Umbulan

Laporan: Tisa
Selasa, 23 Maret 2021 | 12:20 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berlokasi di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Senin (22/3/2021). (Foto: Biro Pers Setpres).
Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berlokasi di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Senin (22/3/2021). (Foto: Biro Pers Setpres).

sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berlokasi di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Pengerjaan fasilitas pengolahan air minum ini telah dilakukan sejak 2017 lalu.

Pembangunan SPAM Umbulan masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional dan merupakan salah satu prioritas pemerintah agar masyarakat sekitar mendapatkan pasokan air bersih yang lebih terjamin.

“Ini air dari sini keadaannya sudah bersih. Langsung bisa dimanfaatkan, tidak pakai pengolahan yang rumit-rumit,” kata Presiden dalam sambutan peresmian, Senin (22/3/2021).

SPAM Umbulan memiliki kapasitas penyaluran air bersih sebesar 4.000 liter per detik dengan air baku pengolahan yang bersumber dari Mata Air Umbulan. Selama masa pembangunan, pemerintah melalui proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan pemasangan pipa transmisi air baku sepanjang 93 kilometer, 2 rumah pompa, 14 unit offtake, dan 17 unit reservoir yang tersebar di 5 kabupaten/kota.

Selanjutnya, SPAM Umbulan akan menyuplai air bersih kepada sejumlah perusahaan daerah air minum (PDAM) yang secara bertahap akan mendistribusikannya melalui jaringan distribusi kepada masyarakat. Sejumlah PDAM tersebut ialah PDAM Kota Surabaya, PDAM Kabupaten Pasuruan, PDAM Kota Pasuruan, PDAM Kabupaten Sidoarjo, PDAM Kabupaten Gresik, dan PDAB Jawa Timur.

Meski demikian, presiden menegaskan bahwa rampungnya pembangunan SPAM Umbulan tak berarti pekerjaan besar sudah selesai. Sebab, penyaluran air bersih ke rumah-rumah tangga juga harus dipastikan.

Presiden menegaskan, jangan sampai SPAM berhasil dirampungkan tetapi distribusinya terkendala.

“Tadi saya tanyakan di lapangan, yang baru berjalan itu (kapasitas) 900 liter per detik, artinya masih ada 80 persen yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga. Pekerjaan besarnya ada di situ."

“Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai, tapi untuk masuk ke rumah tangga terkendala. Praktik yang saya alami ada waduk besar, irigasi primernya sudah disiapkan, tapi untuk yang sekunder dan tersier tidak ada. Terus airnya sampai ke sawah lewat mana? Ini juga sama,” sambung presiden.

Proyek pembangunan SPAM Umbulan ini dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), yakni sebagian anggaran berasal dari APBN, sebagian dari APBD Jawa Timur, dan sebagian lainnya dari pihak swasta.

Menurut presiden, skema kerja seperti ini harus terus didorong untuk proyek-proyek lainnya.

“Model pembangunan KPBU ini akan terus kita dorong tidak hanya di Umbulan saja tetapi juga proyek-proyek yang lain sehingga beban APBN ini akan semakin berkurang dan pengelolaannya justru swasta yang harus bergerak,” tandasnya.

Tampak hadir dalam acara peresmian tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI