PSI Kritik Rencana Formula E 2022
sinpo, Partai Solidaritas Indonesia mengkritik rencana Pemprov DKI menyelenggarakan Formula E pada tahun 2022 mendatang. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan rencana tersebut berpotensi bermasalah di kemudian hari.
“Pak Wagub bilang uang fee yang dibayarkan tidak akan hilang karena akan dipakai untuk acara formula E 2022. Tapi belum jelas berapa biaya commitment fee yang dikenakan untuk tahun 2022,” paparnya.
Formula E 2022 adalah penundaan dari Formula E 2020 yang batal dilaksanakan akibat Pandemi Covid-19. Seharusnya biaya commitment fee Formula E tahun 2020 sebesar 20 juta poundsterling, dan ada ketentuan kenaikan biaya 10 persen pada tahun berikutnya, dari 20 juta poundsterling ke 22 juta poundsterling, ke 24 juta poundsterling di tahun 2022.
“Formula E 2022 nanti commitment feenya tetap 20 juta poundsterling atau 24,2 juta poundsterling? Ada selisih 4,2 juta poundsterling atau sekitar Rp 80 Miliar, semakin lama ditunda semakin tinggi biaya commitment feenya,” tanya dia.
Sementara itu Pemprov DKI Jakarta juga telah menyetor dana sebesar 31 juta poundsterling. Menurut Anggara apabila dihabiskan untuk membayarkan commitment fee Formula 2022 maka masih akan ada sisa uang yang belum digunakan.
“Sisa dana tersebut akan dipakai untuk ajang Formula E tahun 2023 atau akan dikembalikan? Kalau dipakai untuk Formula E tahun 2023, ini aneh sekali, karena saat itu Pak Anies sudah tidak menjabat,” ujarnya.
Untuk itu Anggara meminta Pemprov DKI realistis dengan kondisi pendapatan Jakarta yang terpuruk akibat pandemi dan menarik keikutsertaan di Formula E, terlebih kontrak yang diteken berlaku untuk lima seri dalam lima tahun berturut-turut. “2022 adalah tahun akhir masa jabatan Gubernur Anies, kontrak 5 tahun ini bukan hanya membebani rakyat, tapi juga Gubernur dan pemerintahan selanjutnya. Tolong jangan wariskan tagihan,” kata dia.

