Presiden: MUI dan Kyai Jatim Siap Vaksinasi Pakai AstraZeneca

Laporan: Tisa
Senin, 22 Maret 2021 | 11:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Biro Pers Setpres)

sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (22/3/2021).

Usai peninjauan, Kepala Negara mengungkapkan, peninjauan pagi ini dilakukannya untuk melihat proses vaksinasi yang berlangsung di sana berjalan dengan lancar.

"Saya ingin melihat antusiasme masyarakat yang besar untuk ikut vaksinasi ini," kata Presiden saat konferensi pers virtual usai peninjauan di lokasi vaksinasi massal. 

Selain itu, Jokowi juga ingin memastikan kesiapan pihak-pihak terkait dalam menggelar vaksinasi ini, mulai dari pemerintah kabupaten (pemkab), rumah sakit hingga puskesma yang ada di sana.

"Sehingga kita harapkan, vaksinasi nasional ini semuanya berjalan dengan baik dan lancar," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat bertemu dengan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.

Pertemuan ini, dilakukan dalam rangka membahas soal penggunaan vaksin AstraZeneca bagi masyarakat, khususnya kalangan pesantren di Jawa Timur.

"Tadi pagi saya sudah bertemu dengan MUI Jawa Timur, bertemu dengan kyai di provinsi Jawa Timur, mengenai vaksin AstraZeneca," ungkap Jokowi.

Lewat pembicaraan ini, lanjutnya, MUI beserta para kyai setempat menyatakan kesediannya agar vaksin ini buatan Korea Selatan ini bisa digunakan.

"Beliau-beliau menyampaikan tadi bahwa Jawa Timur siap diberi vaksin AstraZeneca dan segera akan digunakan di pondok-pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan POM melalui keterangan pers pekan lalu, menyebutkan dalam tahap proses produksinya, vaksin ini memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi. 

Meski begitu, vaksin COVID-19 AstraZeneca boleh digunakan karena sifatnya mendesak. Dengan kata lain, MUI memberikan lampu hijau penggunaan vaksin AstraZeneca. 

Menyikapi hal ini, pihak AstraZeneca memastikan vaksin COVID-19 AstraZeneca merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan.

Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris pun mengamininya. Mereka menyatakan dalam proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI