DPR Minta Pemerintah Serius Investigasi Kasus Sri Rabitah
JAKARTA, sinpo - Komisi IX DPR RI mendesak Pemerintah untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Qatar, Sri Rabitah.
Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, jika betul bahwa Sri Rabitah kehilangan ginjalnya karena diambil oleh majikannya sewaktu bekerja di Qatar, maka pemerintah harus mengambil tindakan tegas.
"Modus seperti ini tentu sangat menyedihkan, mengkhawatirkan, dan memprihatinkan. Tidak ada jaminan keselamatan dan perlindungan TKW kita di luar negeri," ungkapnya kepada sinpo.id, Jakarta, Rabu (1/3).
Saleh mengatakan, seharusnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) segera melakukan investigasi yang menyeluruh untuk menelusuri pihak-pihak yang terlibat. Mulai dari perusahaan yang memberangkatkan, agen penempatan di luar negeri, bahkan sampai majikan Sri Rabitah.
Jika Sri Rabitah berangkat secara resmi, Saleh menuturkan, maka sudah tentu jejak pemberangkatan dan penempatannya akan mudah dilacak. Sebab, pemerintah tetap memiliki otoritas untuk mengeluarkan izin.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Walau hanya satu organ tubuh yang diambil, ini sama dengan human trafficking. Apapun alasannya, modus seperti ini tidak bisa diterima. Tidak manusiawi," ujar Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu tegas.
Oleh karena itu, Saleh meminta, semua pihak yang terlibat harus ditindak secara tegas. Untuk urusan di dalam negeri, pihak kepolisian diharapkan bisa melakukan investigasi. Sementara yang berurusan dengan pihak agen di luar negeri, pemerintah bisa melakukan kerja sama dengan berbagai pihak di sana.
"Dalam kaitan itu, pemerintah juga dituntut untuk meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan agar kasus yang sama tidak terjadi lagi. Seluruh pekerja Indonesia di luar negeri harus mendapatkan jaminan perlindungan dan keamanan. Kalau tidak ada perlindungan dan keamanan, mereka tidak sepatutnya dikirim untuk bekerja di sana," katanya menambahkan.
Seperti diketahui, Sri Rabitah adalah seorang TKW yang bekerja di Doha, Qatar. Sebulan dia bekerja, Sri Rabitah pulang ke Indonesia. Namun ia pun tercengang ketika memeriksakan dirinya ke RSUD Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, hasil rontgen menunjukan bahwa satu ginjalnya telah hilang.
Sri mengakui, sewaktu di Qatar dirinya pernah diajak untuk melakukan pemeriksaan oleh majikannya ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, ia pun dibuat tak sadar. Ketika bangun dari ketidaksadarannya, sudah ada garis bekas sayatan di perutnya. (dny/tsa)

