Jokowi Harapkan Indonesia Bisa Masuk 5 Besar Ekonomi Terkuat Dunia
sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan harapan agar Indonesia masuk lima besar ekonomi terkuat di dunia.
Menurutnya, dengan hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia akan berhasil mewujudkan sebuah transformasi ekonomi. Jika upaya itu berhasil, maka Indonesia diharapkan dapat melesat menjadi lima besar ekonomi terkuat dunia.
Keyakinan Presiden bukan tanpa alasan, melainkan ditopang oleh sejumlah infikator. Indonesia memiliki ukuran ekonomi dan peluang bisnis yang sangat besar. Pasar domestik berupa 270 juta penduduk juga merupakan pasar yang sangat besar.
Di samping itu, daya beli rakyat juga sangat besar. Hal itu terlihat dari indeks konsumsi konsumen Indonesia terus meningkat dan tercatat berada di angka 84,9 pada Januari 2021, setelah sebelumnya berada di angka 79 pada Oktober 2020.
Konsumsi rumah tangga Indonesia juga sudah menunjukkan sinyal positif, meskipun masih di minus 3,6 persen di kuartal IV 2020 setelah sebelumnya sempat anjlok di minus 5,5 persen di kuartal II 2020. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2020 masuk 15 besar PDB dunia.
"Banyak lembaga-lembaga dunia yang memprediksi Indonesia akan menempati posisi lima besar dengan PDB terkuat di dunia. Pada tahun 2021, PDB kita diprediksi akan kembali, tadi sudah saya sampaikan, pada angka 4,5-5,5 persen," ujar presiden ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021).
Presiden menambahkan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 berada di kisaran 4,5 hingga 5,5 persen. Artinya, dalam waktu setahun Indonesia harus mampu membalikkan kondisi dari minus 2,19 persen menjadi plus 5 persen, atau bahkan lebih.
Untuk mencapai target tersebut, investasi dinilai merupakan kunci pencapaian pertumbuhan ekonomi.
Presiden memandang ada banyak peluang usaha yang terbuka dan lapangan kerja untuk tueut mensejahterakan rakyat.
Untuk itu, Presiden berpesan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia agar bisa menyambungkan antara investor, baik asing maupun dalam negeri, dengan para pengusaha di daerah.
"Ini kuncinya ada di Pak Bahlil, Kepala BKPM. Tiap hari saya telepon, saya tanya terus, berapa persen bisa (realisasi) tahun ini, berapa triliun bisa naik, siapa yang masuk, sudah sampai mana, targetnya tercapai enggak? Tiap hari," ungkapnya.

