Stafsus Milenial Angkie Apresiasi Rencana Polri Rekrut Disabilitas Jadi ASN

Laporan: Tisa
Jumat, 19 Februari 2021 | 15:27 WIB
Staf Khusus Milenial Presiden Angkie Yudistia ((Foto: Kantor Staf Kepresidenan)
Staf Khusus Milenial Presiden Angkie Yudistia ((Foto: Kantor Staf Kepresidenan)

sinpo, JAKARTA - Terpilihnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri yang baru banyak mendapat respons baik dari masyarakat, terutama dari kalangan penyandang disabilitas. 

Salah satu respon positif datang dari Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia. Ia mengapresiasi program 100 hari kerja Kapolri Listyo yang salah satunya, memberikan ruang bagi kelompok penyandang disabilitas.

Kelompok masyarakat berkebutuhan khusus ini, sebagaimana disampaikan Kapolri, bakal memiliki peluang untuk menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN Polri. 

Menurut Angkie, program 100 hari kerja Kapolri yang baru ini sejalan dengan arahan presiden yang telah menetapkan instansi pemerintah menyediakan jatah dua persen untuk penyandang disabilitas untuk mejadi pegawai. 

“Saya sangat mengapresiasi program 100 hari kerja Bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo, terutama dengan adanya kesempatan bagi penyandang disabilitas bisa menjadi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Polri," ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Ia menyampaikan, hal ini sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkarier di instansi pemerintahan.

"Presiden meminta instansi pemerintah memberikan kuota dua persen untuk penyandang disabilitas menjadi ASN,” ucapnya.

Angkie mengharapkan, dengan masuknya penyandang disabilitas dalam program 100 hari kapolri dapat ditiru oleh instansi pemerintah lainnya.

"Semoga ini menjadi contoh instansi lain untuk merekrut pegawai dari kalangan penyandang disabilitas," imbuh stafsus milenial ini.

Dengan demikian, kata dia, kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bisa berkarya dan berkontribusi kepada negara terbuka lebar.

Dalam menerima pegawai dari kalangan penyandang disabilitas, menurutnya, instansi harus melihat kompetensi yang dimiliki dari calon pelamar.

"Ini agar pihak instansi dapat menempatkan mereka seusai kebutuhan dari isntansi tersebut," imbuhnya.

Angkie menambahkan saat ini proses seleksi untuk komisioner nasional disabilitas sedang berjalan. Ia mengharapkan nantinya jika para komisioner komnas disabilitas ini sudah terpilih, dapat mempercepat implementasi bagi instansi pemerintah dan perusahaan swasta segera menerapkan pemberlakuan kuota bagi penyandang disabilitas.

"Bila sudah terpilih, mudah-mudahan pemberlakun kuota bagi penyandang disabilitas dalam proses rekrutmen pegawai bisa segera dilakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam program 100 hari kerja memasukan rencana instansinya untuk merekrut penyadang disabilitas menjadi bagian pegawai Polri. 

Hal itu dimaksudkannya, sebagai upaya Polri memberikan kesempatan untuk penyandang disabilitas bisa berkontribusi lebih nyata kepada Negara. sinpo

Komentar: