Dorong Konektivitas Antar Provinsi, Kemenhub Resmikan Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal

sinpo, KUALA TUNGKAL - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan peresmian Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, pada Jumat (29/01).
Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan pelabuhan komersil yang melayani lintas penyeberangan antar provinsi yaitu Kuala Tungkal - Dabo dan Kuala Tungkal – Telaga Punggur, menghubungkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan 2 (dua) wilayah di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Kabupaten Lingga dan Kota Batam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan, peresmian Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan upaya penyediaan prasarana transportasi yang memadai untuk mobilitas masyarakat sehari-hari.
Hal tersebut disampaikan saat meresmikan Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal, Jumat (29/1/2021).
"Secara geografis, letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki aksesibilitas yang baik untuk menjangkau Kabupaten Lingga dan Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau. Menyikapi kondisi tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah yaitu melalui penyediaan infrastruktur transportasi dengan membangun Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal untuk membuka konektivitas transportasi antar provinsi sehingga tercipta pelayanan transportasi penyeberangan antar pulau yang saling terhubung dan juga untuk menampung potensi perjalanan yang cenderung meningkat," ujarnya.
Menurutnya, Dermaga ini telah memberikan efek yang positif terutama dalam aspek ekonomi masyarakat, terlebih di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kabupaten penyumbang tertinggi dalam bidang ekspor impor pinang yang tak lepas juga berkat peran dari Pemerintah Daerah.
"Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan simpul dari Lintas Penyeberangan Perintis Kuala Tungkal – Dabo, dilayani oleh Kapal Penyeberangan Penumpang KMP Senangin, sementara Lintas Penyeberangan Komersil Kuala Tungkal – Telaga Punggur dilayani oleh Kapal Penyeberangan Penumpang KMP Satria Pratama," terang Dirjen Budi.
Dirjen Budi mengatakan, kepada semua pihak yang telah berusaha secara maksimal mendukung penyelenggaraan angkutan penyeberangan, harapan ke depannya Kementerian Perhubungan khususnya Ditjen Perhubungan Darat dapat meningkatkan lagi alokasi bantuan terhadap peningkatan baik aspek sarana maupun prasarana di Provinsi Jambi ini.
Mengenai 'prototype halte' sungai yang terdapat di Jambi dan akan menjadi rujukan untuk beberapa halte sungai di Indonesia. Bahwa pembangunan pelabuhan ini berperan penting dalam rangka membangun program Jembatan ASEAN.
"Ternyata ini bukan hanya untuk kepentingan Provinsi Jambi saja, bahkan banyak dari Lampung atau Jawa mau ke Batam lewat Kuala Tungkal. Semakin kita mempromosikan dermaga Kuala Tungkal, tinggal tunggu waktu saja ini akan ramai,” kata Dirjen Budi.
Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal, dibangun dengan Dana APBN dari tahun 2002 s/d 2016 dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 51.729.805.000,- . Selanjutnya kewenangan pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Setelah acara peresmian Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal, Dirjen Budi menyerahkan 2 unit bus sekolah di Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat, Tanjung Jabung, Jambi. Menurut Dirjen Budi kegiatan tersebut diselenggarakan setiap tahunnya oleh Menteri Perhubungan sebagai komitmen untuk meningkatkan kualitas masyarakat.
“Diharapkan pemberian bus sekolah tersebut dapat meningkatkan semangat anak didik kita dalam menimba ilmu dan dapat meningkatkan proses pendidikan pembelajaran di Indonesia. Nantinya akan ada motivasi dan semangat dari anak didik kita untuk meningkatkan kualitas dalam menimba ilmu," ungkapnya.
Turut hadir dalam acara ini yaitu Anggota Komisi V DPR RI H.A Bakri H.M, Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Cucu Mulyana, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah V Provinsi Jambi, Bahar, Bupati Tanjung Jabung Barat, Safrial MS.