TurunTangan Palu dan Mamuju Berikan Bantuan untuk Korban Bencana Gempa Bumi di Mamuju, Sulawesi Barat

Laporan: Lilis
Selasa, 19 Januari 2021 | 17:07 WIB
Dok. TurunTangan
Dok. TurunTangan

sinpo, Gempa besar dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pada Jumat, 15 Januari 2021 sekitar 02.30 WITA. Sehari sebelumnya, telah terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 5,9. Gempa ini mengakibatkan kantor Gubernur Sulawesi Barat ambruk, fasilitas kesehatan seperti puskesmas serta rumah sakit rusak, dan sejumlah bangunan bertingkat roboh. Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan total 84 korban dengan kondisi meninggal dunia pada 18 Januari pukul 13.30 WITA, Korban terdiri dari 73 orang di Mamuju dan 11 orang di Majene.

Enam relawan TurunTangan Palu dan 10 relawan TurunTangan Mamuju turun langsung ke lokasi bencana gempa bumi di Mamuju. Mereka memberikan bantuan untuk para pengungsi yang tersebar di beberapa titik pada 18 Januari 2020. Bantuan yang diberikan berupa beras, air mineral, makanan instan, baju layak pakai, pembalut, perlengkapan bayi seperti pakaian bayi dan popok bayi, susu formula untuk anak, selimut, tikar, dan tenda. Relawan TurunTangan Palu berangkat dari Palu ke Mamuju pada 18 Januari 2021, pukul 03.00 WITA dini hari dan pulang kembali ke Palu pada sore harinya setelah memberikan bantuan.

“Kegiatan ini adalah buah kolaborasi dengan TurunTangan regional Sulawesi, yaitu TurunTangan Palu, Mamuju, Makassar, Parigi, Donggala, dan Barru. Donasi yang diberikan hari ini antara lain berasal dari dana kas dari TurunTangan Palu dan masyarakat Sulawesi Tengah yang kami jemput di rumah mereka secara sukarela,” kata Inggrit Setiawati, koordinator TurunTangan Palu.

Menurut keterangan relawan yang turun ke lokasi, bantuan medis untuk korban gempa di Mamuju dan Majene masih sangat minim. “Banyak dari mereka mengeluh sakit, anak-anak juga banyak sakit, bahkan ibu hamil kehabisan vitamin,” kata Inggrit. Sebagian besar relawan TurunTangan Palu bekerja sebagai tenaga medis. Hal tersebut membuat mereka ingin membuat respon bencana berupa posko medis dan kegiatan psikososial untuk anak-anak melalui program Ruang Senyum.

Inggrit menambahkan, “Titik Gempa ada di Malunda Kabupaten Majene adalah lokasi yang cukup parah tapi masih minim bantuan masuk. Kami ingin membuka posko medis hanya saja kami belum bisa mengadakan respon medis karena obat kami masih terbatas.”

Kini ada 19.435 warga masih bertahan di tenda pengungsian yang tersebar di 25 titik di Mamuju dan Majene yang masih membutuhkan bantuan. Relawan TurunTangan berusaha untuk mengumpulkan donasi untuk membantu para warga yang mengungsi. Mari bantu ulurkan tangan untuk mereka dengan berdonasi melalui BRI 033901001501567 a/n Yayasan TurunTangan. Jangan lupa ya konfirmasikan donasimu melalui 0823-9331-2592 (Inggrit) atau 0852-9806-8585 (Fadal). Kami juga membuka galang dana melalui kitabisa.com/bantumajenedanmamuju.

Mari bantu relawan TurunTangan untuk membantu saudara kita yang terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat. Berapapun nilai donasimu, akan sangat berarti untuk para korban.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI