Bicara SWF, Jokowi: Duitnya Gede Banget!

Laporan: Tisa
Sabtu, 16 Januari 2021 | 11:04 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: Ist.)
Presiden Joko Widodo (Foto: Ist.)

sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, pemerintah terus berupaya untuk mempercepat pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional yang mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. 

Upaya tersebut, kata Presiden, diwujudkan antara lain dengan menyiapkan sejumlah anggaran dan berbagai kebijakan agar perekonomian nasional bisa segera pulih dan bangkit.

“Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp372,3 triliun untuk mendongkrak daya beli masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional di 2021,” kata Kepala Negara dalam sambutannya secara virtual pada acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2021 dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, (15/01/2021).

Ia mengungkapkan, sejumlah kebijakan untuk menopang perekonomian nasional yang telah disiapkan oleh pemerintah, salah satunya dengan pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja. 

Jokowi memastikan peraturan turunannya, baik berupa Peraturan Pemerintah (PP) maupun Peraturan Presiden (Perpres) akan segera terbit dalam waktu secepat-cepatnya.

"Ini agar Indonesia semakin kompetitif di pasar global," ucap politikus PDI Perjuangan ini. 

Salah satu yang telah selesai PP-nya, lanjutnya yaitu Lembaga Pengelola Investasi atau sovereign wealth fund (SWF), yang bernama INA atau Indonesia Investment Authority. 

Presiden mengatakan, lembaga ini didirikan untuk menangkap peluang investasi dan solusi alternatif bagi pembiayaan pembangunan bangsa Indonesia. 

"Nama-nama untuk dewan pengawas, sudah kita sampaikan kepada DPR dan kita harapkan selesai nanti minggu depan ini,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Menurut Presiden, pembentukan SWF ini sangat diperlukan untuk memenuhi pembiayaan yang semakin besar ke depan. 

Selain itu, keberadaan lembaga ini juga untuk meningkatkan foreign direct investment (FDI) Indonesia dan untuk menurunkan rasio utang terhadap PDB Indonesia.

“Saya tadi bisik-bisik ke Bu Menteri Keuangan, awal-awal ini mungkin sebulan dua bulan ini target yang masuk ke SWF kita berapa? Dijawab Bu Menteri Keuangan, ya kira-kira USD20 miliar. Duit yang gede banget,” tuturnya.

Pemerintah, lanjutnya, akan menyetorkan modal awal tunai sebesar Rp15 triliun dan saham BUMN sebesar Rp50 triliun untuk INA. 

Presiden mengharapkan, INA akan menjadi mitra strategis investasi yang kuat secara hukum dan kelembagaan.

"Selain itu, juga bakal menjadi mitra strategis yang andal dan terpercaya untuk pembangunan ekonomi dalam jangka panjang dan berkelanjutan," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI