Menperin: Vaksin COVID-19 Dorong Kepercayaan Diri Pelaku Industri
sinpo, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis proyeksi pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen.
Keyakinan ini, lanjut Agus, salah satunya didasarkan pada perbaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang terus berada di level ekspansif.
"Pada Desember 2020, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,3 atau naik dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6," ujarnya melalui keterangan pers tertulis, Kamis (14/01/2021).
Ia menerangkan angka indeks di atas 50 ini, diartikan mengalami ekspansi, sedangkan di bawah 50 berarti kontraksi.
PMI Manufaktur Indonesia di level 51,3 ini, sambungnya, merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia selama HIS Markit melakukan survei di negara-negara industri.
“Selama dua bulan berturut-turut, PMI Manufaktur Indonesia masuk ke fase ekspansif," ucap politikus Partai Golkar ini.
Menperin menerangkan, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab, salah satunya keyakinan dari pelaku industri bahwa dari data-data yang ada sudah mulai kebangkitan kembali dari konsumsi domestik.
"Juga adanya signal bahwa vaksin akan hadir. Ini yang menumbuhkan confidence tinggi dari pelaku industri untuk mendorong proses produksinya,” jelas Agus.
Di samping itu, Bank Indonesia mencatat kegiatan usaha di industri pengolahan mulai menunjukkan sinyal ekspansi.
"Kinerja industri ini diprediksi terus membaik pada kuartal I-2021," imbuh eks Menteri Sosial.
Dirinya menuturkan, geliat ekspansi itu tercermin dalam Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI) pada kuartal IV-2020 yang mencapai 47,29 persen.
"Capaian itu jauh lebih tinggi, dari dua kuartal sebelumnya yang menyentuh angka 45,64 dan 44,91 persen," katanya.
Dari sisi nilai investasi, lanjut Agus, investasi di sektor industri periode Januari-September lalu juga meningkat 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
“Selain itu ekspor produk manufaktur juga mengalami peningkatan signifikan. Kondisi inilah yang membawa harapan bagi pemulihan ekonomi pada 2021,” tandas Menperin.

