Bantu Urus Pengadaan Vaksin Dunia, Menlu Retno Gerak Cepat Kontak PTRI Jenewa
sinpo, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meyakini, kondisi pandemi COVID-19 di dunia tidak akan dapat diselesaikan apabila semua negara belum dapat menuntaskannya di negara masing-masing.
Hal ini disampaikan Menlu, saat menyampaikan kabar dirinya terpilih menjadi salah satu ketua bersama (co-chair) dari program kerja sama vaksin multilateral COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group (EG), Kamis (14/01/2020).
Adapun COVAX-AMC EG merupakan forum antara 92 negara AMC dengan negara-negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin bagi negara AMC.
Ia menuturkan, COVAX Facility memiliki target pengadaan vaksin bagi 20 persen dari populasi setiap negara AMC.
"Serta mendukung kesiapan negara AMC untuk melakukan rencana vaksinasi nasional," kata Menlu.
Tentunya pengadaan ini, kata dia, akan dilakukan secara bertahap karena masih terbatasnya vaksin yang tersedia bagi semua negara.
Retno mengakui target pengadaan vaksin oleh COVAX tersebut bukan hal yang mudah untuk dijalankan, baik dari sisi sumber daya yang tersedia hingga kesiapan semua negara dalam menerima vaksin-vaksin tersebut.
Namun, dirinya meyakini kerja sama erat dari semua negara akan membantu tercapainya target yang telah ditetapkan.
Menindaklanjuti tanggung jawab barunya ini, Retno menyampaikan akan melakukan komunikasi intensif dengan GAVI yang bermarkas di Swiss ini melalui Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa.
Menlu memastikan bahwa tiim PTRI Jenewa akan segera melakukan kontak dengan pihak GAVI soal pengadaan vaksin ini.
"Tim Jakarta juga telah kita persiapkan. Sementara saya juga akan hubungi dua chairs (ketua) lain untuk mulai menjalin komunikasi,” pungkasnya.

