Menag Jamin Vaksin COVID-19 di Indonesia Tak Mengandung Babi

Laporan: Tisa
Selasa, 12 Januari 2021 | 15:19 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Humas Setkab)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Humas Setkab)

sinpo, JAKARTA - ​Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta seluruh umat beragama di Indonesia, tidak ragu untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi yang segera akan dijalankan Pemerintah.

Hal tersebut disampaikannya dalam keterangan pers menyambut kedatangan 15 juta bahan baku vaksin COVID-19, di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/01/2021).

“Saya ingin meminta kepada seluruh umat beragama yang sesuai dengan kriteria dan syarat kesehatan yang ditentukan, agar untuk jangan ragu mengikuti vaksinasi COVID-19 apabila nanti gilirannya sudah tiba,” ujar Menag.

Yaqut menuturkan, vaksinasi merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk menjalankan ajaran agama agar saling melindungi satu sama lain.

“Semua agama tanpa terkecuali mengajarkan kita untuk saling melindungi satu di antara yang lain, dan vaksinasi ini bagian dari upaya untuk menjalankan ajaran agama tersebut,” ujarnya.

Khusus umat Muslim, Yaqut menjamin vaksin Sinovac yang telah dinyatakan keamanan penggunaannya oleh BPOM ini, bebas dari unsur babi atau turunannya yang haram menurut syariat  Islam.

"Sudah disampaikan oleh Komisi Fatwa MUI yang hasilnya, pertama vaksin ini tidak memanfaatkan intifaq atau babi, bahan yang tercemar babi dan turunannya," ungkapnya.

Program vaksinasi virus korona, lanjutnya, merupakan bentuk ikhtiar atau usaha dari pemerintah sebagai wujud kecintaan pemerintah kepada warga negaranya.

"Serta kecintaan pemerintah kepada bangsa Indonesia,” ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Menag menambahkan, vaksin COVID-19 sudah memperoleh fatwa halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

“Artinya, vaksin ini boleh digunakan untuk seluruh umat Islam, selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten,” ujar menteri yang akrab disapa Gus Tutut ini.

Menutup keterangannya, Menag menekankan bahwa vaksin bukanlah obat untuk menyembuhkan virus korona, melainkan digunakan sebagai upaya pencegahan penularannya.

Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan.

“Harus dilakukan secara simultan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang selama ini diberlakukan,” pungkasnya. sinpo

Komentar: