40 Sampel DNA Korban Sriwijaya Air Diterima DVI Polri

Sriwijaya Air

Oleh: ria
Senin, 11 Januari 2021 | 11:02 WIB
40 Sampel DNA Korban Sriwijaya Air Diterima DVI Polri  (Foto:Agam/sinpo.id)
40 Sampel DNA Korban Sriwijaya Air Diterima DVI Polri (Foto:Agam/sinpo.id)

sinpo, JAKARTA, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 40 sampel DNA dari keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara tersebut.

"Sampai pukul 09.00 pagi (hari ini), tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA. Sebanyak 14 sampel didapat di RS Polri Kramat Jati, 24 sampel didapat dari Pontianak, satu sampel dari Jawa Timur, dan satu sampel lainnya dari Sulawesi Selatan,” tegas Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Sementara itu, Tim DVI RS Polri Terima 16 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air. Selain itu, tim juga telah menerima 16 kantong jenazah dan tiga kantong berisi sejumlah barang yang diduga milik korban. Dalam melakukan identifikasi, tim DVI akan mencocokkan data antemortem dengan data postmortem

Data antemortem itu terdiri dari data umum, seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian atau aksesoris yang terakhir digunakan oleh korban. Selanjutnya, data medis sebelum korban meninggal yakni, warna kulit, warna dan jenis rambut, golongan darah, serta tanda-tanda spesifik pada korban.

Berikutnya, data postmortem yakni data fisik yang didapat tim DVI setelah korban meninggal. Data tersebut antara lain, sidik jari, golongan darah, ciri-ciri spesifik korban, dan konstruksi gigi.

"Tim forensik DVI akan melakukan pencocokan antara data antemortem dan postmortem. Ketika ditemukan kecocokan antara dua data tersebut, maka status korban dinyatakan teridentifikasi," ungkapnya.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB. Pesawat itu diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Rinciannya, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

 sinpo

Komentar: