ETOS Minta Menag Yaqut Setop Buat Pernyataan Murahan
sinpo, JAKARTA - Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah mengkritisi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atas pernyataannya yang dianggap membuat kegaduhan publik.
"Pernyataan beliau yang belum berumur jadi menteri Agama terlalu over acting buat saya," kata Iskandarsyah melalui keterangan tertulis, Rabu (06/01/2021).
Ia menyentil pernyataan Menag yang berencana sertifikasi Halal akan dimandatkan ke PT Surveyor Indonesia yang hingga kini merupakan kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dari jaman ORBA MUI lah yang dimandatkan untuk sertifikasi Halal di republik ini, karena jelas mewakili umat yang mayoritas adalah umat Muslim di tanah air ini," tutur pria yang akrab disapa Bang Is ini.
Iskandarsyah justru menaruh curiga dengan niatan Menag Yaqut yang ingin mengalihmandatkan sertifikasi Halal ke lembaga komersil.
"Sekarang beliau bilang mau dimandatkan ke PT Surveyor Indonesia, seritfikasi halal ini mau di-piching atau di lelang begitu? Ngawur sekali pernyataan menteri Agama baru ini," ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia meminta seluruh pejabat publik jangan terus menerus membuat gaduh negeri ini dengan berhenti melontarkan pernyataan murahan.
Seharusnya, kata dia, di tengah kondisi rakyat hari ini yang tengah kesulitan akibat pademi COVID-19 yang tak kunjung usai justru memberikan kesejukan.
"Anak-anak kita tidak bisa sekolah, kuliah, pegawai-pegawai yang banyak di PHK, secara ekonomi rakyat sudah terpuruk. Jangan lagi disuguhi pernyataan-pernyataan yang membuat kisruh," harapnya.
Pejabat publik, lanjutnya, semestinya memberi keteduhan bukan membuat kegaduhan. Ia menegaskan bahwa sertifikasi Halal tidak bisa diganggu gugat sebagai kewenangannya MUI.
"Jangan buat gaduh pula, usia menteri pun belum genap sebulan. Buat saya sertifikasi Halal tetap domain nya MUI," tandas Direktur Eksekutif ETOS.

