Ini Langkah Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19

Ancaman Global Gelombang Tiga Pandemi

Laporan: Tisa
Rabu, 06 Januari 2021 | 09:43 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan,di berbagai belahan dunia saat ini menghadapi ancaman gelombang ketiga pandemi virus korona (third wave).

Gelombang ketiga ini, kata dia, menunjukkan bahwa kenaikan kasus secara signifikan pada suatu periode tertentu.

Wiku menyebut bila hal ini terjadi, maka akan ada lonjakan kasus COVID-19 untuk kali ketiganya.

"Indonesia saat ini berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengalami lonjakan dengan melakukan berbagai upaya," ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (05/01/2021). 

Berbagai upaya tersebut diantaranya, pertama, pembuatan pedoman rekayasa pelayanan kesehatan jika terjadi lonjakan kasus dan menyesuaikan besaran kenaikan kasus. 

Kedua, koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 mulai dari tingkat nasional sampai tingkat kelurahan/desa untuk mendukung upaya perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan. 

"Ini sampai ke tingkat mikro, dengan menggunakan sistem pelaporan perubahan perilaku untuk menghasilkan data yang realtime supaya dapat dilakukan tindakan dengan cepat," tuturnya. 

Ketiga, pembatasan mobilitas di dalam negeri dan luar negeri untuk mencegah imported case. Pencegahan mulai dari daerah atau negara dengan kasus varian baru.

Pembatasan ini, lanjut dia, diberlakukan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 No. 3 Tahun 2020 dan No. 4 Tahun 2020. 

Menurutnya, upaya pemerintah ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi dari masyarakat. 

Sehingga, Wiku mengingatkan bahwa masyarakat diminta kerjasamanya untuk disiplin mematuhi peraturan yang dibuat. 

"Kepatuhan adalah modal dalam meningkatkan produktivitas masyarakat yang aman COVID-19," ucapnya.

Disamping itu, untuk perkembangan beberapa negara di dunia yang telah mengalami third wave, terlihat peningkatan kasus dengan cakupan lapisan masyarakat yang lebih luas. 

"Mulai bermunculannya klaster-klaster pada kegiatan sektor sosial ekonomi yang mulai dibuka setelah ada pelandaian kasus," kata Wiku.

Seperti di Jepang, kontribusi peningkatan kasusnya terjadi dari klaster tempat kerja. Kasus aktifnya tercatat 38.920 (16,15%).

Menurutnya, perlu upaya persiapan mitigasi yang baik dalam mengantisipasi datangnya gelombang ketiga pandemi. 

Mitigasi dalam menangani pandemi yang baik, meliputi upaya kuratif melalui persiapan fasilitas kesehatan yang memadai dan utamanya upaya preventif. 

"Upaya preventif ini berupa penegakan disiplin protokol kesehatan yang baik," imbuh Guru Besar Universitas Indonesia ini.

Meskipun suatu negara yang maju dengan fasilitas kesehatan yang lengkap, nyatanya belum tentu mampu menopang perkembangan kasus jika tidak disertai dengan kepatuhan protokol kesehatan. 

"Upaya 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta 3T, yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan), harus sama-sama saling melengkapi," jelasnya.sinpo

Komentar: